#2 Writing Challenge: Things that makes you happy

 Ha ha ha.

Karena ini tajuknya happy, jadi mari ber-hahahihihehe dulu sebelum berkhayal kesana kemari, untuk prolog yang manis aku mau menuliskan doa singkat untuk ulang tahun ke-21 ku yang lalu di 1 September kemarin. Kata Mbak Hal,

"..Semoga senantiasa dikaruniai sehat dan badan yang kuat supaya bisa terus mobilitas tinggi spt nabila biasanya. senantiasa dikasih hari dan orang orang baik supaya walaupun hidup kadang nyebelin masih bisa ketawa. panjang umur 💛✨"

Doa baik ini cukup menggambarkan hal-hal yang bisa bikin aku bahagia, sehat dan kuat lalu bisa tetap bermobilitas tinggi di tengah hidup yang kadang nyebelin ini. Aku nggak suka main tebak-tebakan tapi kalau kamu yang baca ini tebakannya benar sebelum baca sampai bawah,  tentang apa yang bisa buat aku bahagia, kamu keren! Nanti kalau ketemu tagih janji aku ya untuk peluk kamu kencang-kencang.

Pertama,

Ada ritual-ritual sederhana yang biasa aku lestarikan sehari-hari sama orang-orang tersayang atau kadang sendiri aja juga udah bahagia. Bangun pagi tanpa tidur lagi setelah subuh, ngeteh atau ngopi sambil ngemil gorengan lalu menghabiskan pagi dengan baca sekian lembar buku. Rasanya aku merasa bahagia dan pagiku nggak terbuang sia-sia. Momen ini jarang terjadi kalau aku di Jogja, tapi bukan berarti aku nggak bisa bahagia ya. Tapi lucunya, pandemi ini bisa jadi bentuk syukur tersendiri karena aku sungguhan bisa menghabiskan pagi dalam rentetan hari yang jumlahnya lebih banyak. 

Kedua,

Menghabiskan waktu bersama diri sendiri dan ngobrol kesana kemari bareng teman-teman juga hal yang aku terus coba rawat dari dulu, biar ada jeda yang aku cuma bisa tau kalau "kali ini aku hanya punya kata senang" kalau lagi sama mereka.

Ketiga,

Dihadiahin buku secara tiba-tiba dan ditanya, "Kamu mau buku apa Nabila?" WAH. Ini hadiah paling berharga all! Walaupun buku lebih sering dikonotasikan sama hal-hal yang serius tapi bukan berarti lebih banyak seriusnya ketimbang 'riang'-nya hehe. Justru, aku merasakan riang karena seenggaknya bisa tau tempat-tempat tersembunyi di dunia, kata-kata magis yang nggak belum pernah aku temui, dan rentetan kalimat panjang yang melegakan hati yang bisa aku baca dari deretan panjang kata demi kata di dalam buku. 

Yang akhirnya bisa jadi kosa kata tambahan untuk mengapresiasi teman-temanku dengan tulisan, lewat kiriman doa ulang tahun mungkin atau surel yang aku sengajakan kirim untuk mereka. 

Ini bahagia sekali. 

Keempat,

Diajak climbing. Aku pastikan aku bakal bahagia, karena rasanya aku bisa re-connecting sama Papa Aurelio dan Tommaso yang jadi guru ajibku. Yah sayangnya, sepulang dari Italia aku nggak kunjung menemukan teman yang mau kuajak dengan niat yang mantab. Kamu yang baca ini, kalau mau dan bersedia diajak ribet cari peralatan, langsung hit me up ya?

Kelima,

Kumpul bareng sepupu-sepupu dan pakde bude bulek om, momen ini sungguhan bisa buat aku bersyukur berkali lipat menjadi bagian dari mereka. Melepas jeda dari rumitnya hidup yang biasanya, kalau sama mereka aku bisa seutuhnya 'nyaman' dan jadi apa adanya seorang 'nabila' disaksikan saksi-saksi kehidupan sejak aku bayik dan main di kali sampai kulit menghitam dan kuat panjat batu tebing pinggir kali atau main ninja warrior-an. Nostalgia sekaligus merekatkan kerabatan, bertemu sama akar yang sangat dekat dan berasa dipeluk erat lalu dibisiki dengan kata yang tersirat, "Kamu berarti Nabila buat kami."

Ommoooo i feel loved.

Keenam,

Melakukan perjalanan sambil asik sendiri atau nyanyi sekencang-kencangnya sambil membayangkan kalau aku beneran lagi joget dengan headset di telinga. Memutarkan playlist kesukaan aku, dari musik indie, latin, dangdut, kuno jadul sampai yang terkini. Rasanya ini private space yang berharga karena aku punya ruang untuk melepas lara.

Ketujuh,

Diberi love letter sama kamu, ciecie. Apa aja, love letter bukan melulu soal cinta atau rasa suka yang semacamnya yang terbatas "dari orang yang aku suka" (tentu kalau beneran dapet ini aku bisa melayang ke udara ya, hehe) tapi dari teman-temanku yang tersayang. Makanya momen ulang tahun ini aku suka banget karena teman-teman atau rekan jauhku yang lain jadi punya "momen yang pas" yang mungkin sulit dicari untuk memberikan aku doa-doa yang panjang. Pas aja gitu kan ya momennya kalau pas ulang tahun itu? Apalagi dunia maya memberikan kita banyak tempat buat berkreasi.

Ini salah satu momen untuk re-connecting lives. Tentu hal sebaliknya juga aku lakukan ke ulang tahun teman-temanku.

Tujuh ini cukup mewakili, tapi sebenernya bisa bernafas dengan lega tanpa sesak dan beban berat di dalamnya aja udah buat aku bahagia.  Mungkin nggak cukup kalau aku tuliskan semua di sini. But those are seven things that make me happy for who I am now. Thankyou my loved ones.

Semoga kita semua bisa menjadi manusia yang tumbuh bahagia dan membahagiakan bersama-sama. Your presence matters in my life🖤

love,


nabiladinta.

Temanggung, 2-3 Oktober 2020


0 komentar