Dear Last Summer 2017




Dear last summer in 20 September 2017,

It's been a long and tiring week. You deserve some reflection.

Tentang musim yang berganti, matahari yang tidak berhenti mengitari, juga menyinari. Tentang Sang pembolak-balik hati, tetapkan hatiku pada sejagad arti sekalipun penuh misteri.

Musim panas yang penuh arti, panas yang menipis setiap hari di negeri Italy. Musim yang membekukan perempuan tropis ini. Menikmatimu, menyudahimu, lalu menyambut pergantian musim adalah yang baru setelah 18 tahun 19 hari di hidup perempuan tropis ini.

Hari ini akan jadi momen abadi, pergantian musim menuju gugur. Merasakan berada di bumi-Mu dengan kesadaran maksimal. Berpindah dalam banyak waktu di tengah gunung-gunung yang menjulang di kota kecil ini.



Menyadari, kebesaran-Mu tidak akan pernah tertandingi.

Bahwa dalam perjalanan, rotasi, revolusi bumi di tengah jagad raya ini tidak ada yang menetap. Semuanya bisa saja berganti, hati boleh saja terbagi, tidak ada yang tau garis-Mu yang penuh misteri.

Mentaati, mensyukuri adalah sejatinya berbakti. Tidak bersembunyi, tapi kuat menggemakan segala hal untuk menyucikan yang patut disebut suci.

Besok pagi, mungkin daun meranggas, angin terhempas dengan ukuran yang impas, berada di tengah lembah hijau ini menjadi syukur sembah-ku pada-Mu, Rabbi.

Tidak ada yang baru di atas tanah dibawah langit, yang ada hanya berganti atau mengulangi. Selayaknya pergantian musim panas menuju semi.

Nikmati berganti dengan sepenuh hati ya (?)




Longarone Belluno Italy,

Ulima Nabila Adinta
12° , Sept 20

0 komentar