Alice- a real best friend
Banyak hal yang bikin aku nggak bersemangat belajar
lebih dalam tentang Islam, tapi jauh lebih banyak yang bikin aku semakin
bersemangat mempelajarinya.
Salah satunya, Alice Tormen. Sahabat terbaikku
selagi menjalani exchange year di
Italia. Got to know her was like a surprise to me-
Masih inget banget, Alice yang pertama kali
nyamperin aku sewaktu hari pertama sekolah di Liceo Statale Giustina Renier
Belluno. Sekolah di Italia, bangunannya lebih mirip kayak pabrik kata Chaimaa,
temenku yang lain haha.
Alice ini terbuka banget, selalu berusaha anytime
buat aku curhatin, selalu berusaha memberikan ketenangan di tengah kerisauanku,
apalagi masa tiga bulan pertama. It was a tough time.
Alice adalah sahabatku yang sangat terbuka, gila
abis sama India karena dia sempat short program bareng AFS sebulan sebelum aku dateng.
Dari awal Alice memang udah memperlihatkan ketertarikannya sama Islam, bahasa
Arab, Urdu, nggak lupa juga India. Emang katanya orang kalo udah sekali ke
India bisa se-jatuh cinta itu. Alice
nggak jarang ngeliatin playlist India kesukaan dia atau gaya-gaya perempuan
India, Pakistan dan sekitarnya make over their hijab and everything!
Masih inget banget, sewaktu aku nginep di rumah
Alice, Alice minta diajarin pakai hijab, diajarin caranya salat. Buat dia,
ribet banget dan sakit harus ngelakuin banyak gerakan dalam salat. Ya, karena
baru pertama kali, nggak bisa dibandingin sama aku yang udah belajar dari kecil
kan, hehe. Kita sampai tidur larut banget karena diskusi soal nabi-nabi menurut
ceritaku dari perspektif Islam dan Alice dari versi Katolik. Waktu itu aku
mayan megap-megap karena mau gamau harus double
languages ngejelasinnya, english-italian.
I always try to tell her wholeheartedly- well,
it makes me learn tho- about my faith, my identity.
Setelah lulus dari liceo atau SMA Alice ngelanjutin
di Trento, Italia ambil jurusan filsafat- pilihan lain sebelumnya adalah sekitar
bahasa-bahasa yang aku sebutin tadi. It’s interesting Aliii- having an adorable
friend like you, you are sooo open to learn anything. Masih belum
puas, Alice juga ambil kursus agama Islam di universitasnya. Mulai belajar
Islam dari dasar-dasarnya. Sampai beberapa hari lalu Alice minta tolong aku
buat nyariin video berbahasa Inggris yang jelasin tentang salat dalam Islam. Dia
selalu nemu yang khusus anak kecil. Masih belum berhenti dia minta tolong lagi
cariin video yang ngejelasin perbedaan lima salat wajib.
It hits me,
seriously- many moslems do not have big willingness to learn about their
religion instead many western people are trying so hard to learn about our
religion.
Itulah kenapa aku merasa, oh ternyata aku nggak
pernah boleh males lagi ngaji- baca
Al Qur’an sekaligus artinya, nggak akan pernah sia-sia Bil. Berlanjut dengan
Alice nge-video call aku. Pas banget
aku lagi pengen ngobrol sama orang, hehe. Selalu ada aja yang bisa diceritain
bareng Alice. Awalnya bermula dari ngebahasa peliharaan baru Ali, kelinci! Lalu
dia inget betapa takutnya aku sama anjing, haha. Eh keblabasan sampe aku cerita
kebanyakan muslim di Indonesia nggak memelihara anjing karena najis. Seorang Alice
nggak mungkin nggak tanya, akhirnya aku ngejelasin sebisaku.
Belum berhenti, aku ngejelasin Alice tentang salat,
detail banget dari apa itu iftitah, al fatihah, sampe pilihan-pilihan surat,
apa yang bisa kita baca. It is always
happy to let her know- but it is hard tho haha, knowing that my Italian is not
as good as two years ago- also my english is not pretty fluence. Dengan
segala keterbatasan, aku ngejelasin Alice dari hal-hal sederhana sampe Alice
semakin memberundung dengan pertanyaan-pertanyaan yang lebih sulit, haha. Alice
nanyain apa pandanganku soal pembagian surat makkiyah dan madaniyah. Seneng
banget akhirnya Alice udah sampai pertanyaan sekritis itu walaupun aku masih
terbata-bata ngejelasin.
Pandangan kita juga beralih ke kenapa banyak banget
orang yang ngotot mau ndiriin negara Islam, sistem khalifah, sampai ke
penafsiran Al Qur’an yang beda-beda. Aku mungkin awalnya nggak nyangka Alice
udah sejauh itu belajarnya, mungkin konsep-konsep Islam belom sampai sepenuh
hati buat Alice- belum sepenuhnya masuk akal. Hal lainnya yang bikin aku
seneng adalah kesan Alice dengan kehadiranku di Italia yang dia rasain ngebawa energi
positif dan sekaligus datang sebagai gambaran muslimah yang baik. Grazie di
cuore Aliii <3
Ngobrol sama Alice nggak pernah bisa sebentar, kita
juga saling berbagi kisah percintaan yang sama-sama rumit haha. Kali ini aku
nggak akan bagi lebih detail karena ini privasi. Updating life (include love stories in it ya) to Alice is always
connected each other gitu loh. Masih selalu sama-sama relate dan dekat
walopun kita berjarak jauh. Tienemi
aggiornata Nabiiii, kata Alice di akhir percakapan- ohyaa Nabii itu adalah panggilan kesayangan
Alice ke aku- same with Alii, from me to
her.
Semoga kita bisa segera ketemu ya Alice-
Semoga iman dan ilmuku semakin dikuatkan buat bantu
kamu lebih banyak mengerti tentang Islam
Un grasso
abbracio dall’Indonesia amica, mi manchi!
Temanggung, 27 Mei 2020
0 komentar