By now, prolog yang kubuat adalah sebuah kabar bahwa aku sudah mulai terbiasa yeaaayy !!
Walaupun minggu awal yang sangat menyiksa pertahanan tubuhku, but you have to know it’s normal karena apa aku masih kaya terbeda just because serasa pake jaket yang kayaknya paling tebel diantara yang lainnya, jugan bibirku masih kering dan pecah-pecah apalagi kulit wajah yang perihnya minta ampun kalo dikasih air. But then, sebuah keberuntungan Ulima Nabila Adinta adalah diasuh sama apoteker hehe, jadilah aku dikasih lips balm dan cream yang pas awal dipake perihhh supeer, but now, I am okay :)
Aku mulai terbiasa naik bis sendiri, jadi aku berangkat dari rumah jam 7 nanti perjalanan sejam sekolah dari jam 8 – 12 (dan itu cuma berjalan dua minggu sekolah empat jam, berikutnya sampe jam 1). Sejam banget nih perjalanannya haha, padahal di Indonesia aku ngga pernah merasakan sekolah naik angkutan umum. Dari playgroup sampe SD sekolah di deket rumah tinggal jalan, merantau ke Jogja tinggal di asrama yang ke sekolah tinggal jalan, hufft.
Apa yang baru ?
1. Kartu Italia
Yess di hari Senin 18 September kebetulan banget host sisterku Anna sama suaminya Dario makan siang di rumah. After this, aku di ajakin main kartu yang the only in Italy, sayangnya aku belum jago maen nih jadi belum bisa cerita disinu dan malemnya Papà Aurelio ngajakin maen karena Mamma masih gymnastic di Sedico. Bisa dibayangin, maen kartu yang masih belum paham betul, then Papà-ku yang nggabisa bahasa inggris. Jadilah saya semakin puyeeengg :’)
2. Gelato Italy Pertama ((agak memalukan karena hampir dua minggu))
“Oh noo Nabila you’re crazy didn’t taste Gelato. You’re now in Italy” Alice said. Yaa memang belum :( . Makanya temenin dong, haha akhirnya aku berhasil beli Gelato pertama di deket bus station. Aku kenal temen baru lagi dia anak musik, temennya Alice namanya Gloria, she is really nice girl. Aku masih belum hafal dimana nomer bis-ku dan jam berapa, but I am okay kokk dan sampe rumah. Bahkan sehari aku habis dua Gelato haha, Due Gelati in un giorno. Sorenya nongkrong di cafè Longarone bareng host-sist ku Anna sambil ngobrol sejarah banjir besar di Longarone ditemani Gelato hihi. Nanti aku ceritakan tentang Longarone yang pernah hancur ini.
3. Last Summer, Turns to Autumn
Yess, ngga tau kenapa di tanggal 20 September dimana itu Last Summer aku bisa senengg banget, udah mulai betah dan realize that now I am here, be focus please dear. Waktu itu juga matahari lebih sering muncul dibanding minggu sebelumnya. Malam itu, aku sekedar merenungi dengan menulis refleksi tentang Summer. Betapa dua Summer-ku pernah istimewa, yang pertama Summer di 2015 waktu exchange ke USA dan yang kedua di tanah gunung Italy ini. Ngga sabar menanti pergantian warna daun dan peralihan ke musim gugur, I hope meaningful Ya Allah please.
4. Keliling Centro di Belluno + Sholat di Taman
Jadi di suatu Jum'at aku diajak meet up sama Contact Personku namanya Giorgia Dal Fabro, uhh. Ternyata masih dua tahun di atasku, baru lulus SMA ahaa, dia Returnee AFS Norwegia and she shared a lot of things sekaligus traktir makan di Café tepat di downtown-nya Belluno. Someday bakal tak habisin banyak waktu soreku di sini :'). Aku baru menyadari betul-betul kalo Belluno ini so sepi sekali, kaya jalan kampung bukan kota. Aku jalan keliling sampe dijelasin makna bangunan di setiap sudutnya. Termasuk "DANTE" Pejuang yanh sangay femes disini. Ada gerbang besar yang nyeritain tentang dia.
Sampe bentuk center-nya yang setengah lingkaran inj buat penangkal jaman perang dulu. Unik banget, sampe kita bakal nemuin jalan di depan bangunan kuno itu yang dikasih nama "Portici" banyak hal tentang sebongkah sejarah di setiap kota di dunia. Tapi di Italy mereka membangun sendiri bagaimana cara mengenangnya, jadi siapa pun akan selalu ditarik mundur ke belakang untuk tidak melupakan sejarah negerinya.
Sampai waktu menjelang hampir ashar dan alu sampe rumah bakal setelah ashar. Aku mohon tolong ke Giorgia buat solat dhuhur. Aku terkesan agak 'ngotot' ya karena ini sebuah kewajiban yang ngga bisa ku tinggalin. Dengan banyak penjelasan ini itu sekaligus panjang akhirnya aku dapet tempat sholat di taman yang agak pinggir. Aku solat di rerumputan taman. Yess, bakal sedikti awkward memang. But, if you choose to obey you should be consistent right? Dan itu juga bakal jadi new feeling buat Giorgia. She told me, how wonder she is..
KETEMU AKBAARRR "COMUNE DI ASOLO"
Hari yang paling membahagiakan di minggu itu adalah ketemu si AKBAAARR, someone yang sama sama suka Pempek and he is Palembang-nese, Host Parents ku kasih weekend yang selalu bikin mood booster. Minggu siang di tengah gerimis yang menerjang they brought me to TREVISOO. Udah beda Provinze tapi masih di Region Veneto, perjalanan kira-kira dua jam. Akbar tinggal di deket Centro di Asolo, salah satu comune yang indah, seriously.
Jadilah kita ngeciwis barengan pake bahasa Indonesia di depan tv sedang host families kita berdua ngobrol di meja makan. Berkeluh kesah dan berbagi tawaa ciyeee, oh ya kali pertama aku solat jamaah ashar bareng Akbar sambil ngucapin iqomah, bahagia membuncah haha. Then, kita di ajak ke Centro di Asolo yang kalo jalan kaki kata Akbar bisa nyampe setengah jam-an.
Mamma Akbar yang nemenin kita keliling, jadi masih banyak sisa bangunan sejarah di kota kecil ini. Bahkan ada jalan dimana ada tulisan berjarak yang nyeritain sejarah tempat itu. Masih ada juga castle yang kalo dilihat dari atas Asolo indahh sekali guys. Waaa, akhirnya bisa kibarkan bendera merah putih foto bareng Akbar. Jalan keliling, tapi Asolo nih tempatnya para borju karena mahal-mahal sekali beli apa pun disini, banyak juga wisatawan.
Anyway, baru aja Centro di Asolo disewa Kerajaan Inggris buat suatu pernikahan. Sampe se-hotel disewa jalan ditutup, hmm bukan kamar loh yang disewa tapi hotel. Sampe masih ada yang belum diberesin di castel, dimana tempat itu buat dinner acara gede itu. Sampai akhirnya menjelang matahari tenggelam kita berlima masih berkeliling di Centro di Asolo, ada tulisan penghibur yang gede di centernya
LIVE IS A MOVIE,
Hot Chocolate jadi akhir perjalananku di minggu itu. Cafè yang kata Akbar terkenal hehe tapi terjangkau harganya, disitulah aku dan Akbar menyimpulkan kalo keluarga di Italy itu hangat-hangat dan gampang saling cocok, liat aja host parents kita dah ngobrol dengan sangat akrabnya kaya udah kenal lama. Liat si Akbar juga dah bagus aja bahasa Italynya, aku jadi belajar dan semangat buat praktek terus.
“Ho passato una bella giornata, Grazie Mille Mamma Linda e Papà Aurelio”
That’s all. Nanti terus ya banyak cerita kehidupanku disini, kalo ada apapun yang di kepo-in dan pingin langsung nanya bisa langsung PC okeey :), that would love to share anything. Biar kita bisa saling berbagi duniaaaa aaa, nice.
Berakhir di hangatnya Belluno di ruang perpustakaan sekolah.
Masih ada banyak minggu tersisa, tetap membangun asa dear:)
Belluno 17°
Nabiladinta. 06-10-2017
0 komentar