18

Untuk yang datang lalu pergi,
Terimakasih

Semua. Adalah anugerah, menjelang perputaran bumi dan sinar matahari di hari-ku dari Allah satu jam lebih, telah berlalu.

Menjelang 18, gerbang mulai di akui seluruh dunia atas usia yang dibawahnya selalu saja di anggap anak-anak be lyk. Tentang yang telah berlalu nyatanya bisa banyak memberi arti di hari ini. Yang dekat-biasa saja-jauh-pernah bertatap muka tiba-tiba menjadi bagian yang mengingat hari-ku dengan lugu, lucu dan sederhana

Dalam bentuk imaji, tulisan dan apa pun itu. Terlalu berarti. Sampai yang men-scroll down gallery mencari foto lama dengaku atau yang mengabadikan di salah satu sudut kota dengan tangannya, yang terlihat lelah dari guratannya, hehe

Dalam bentuk snapgram ig yang datang bertubi, dari caption yang melekat di hati.

Semoga ya, bisa selalu menjadi juara di hati orang-orang yang mengenalmu kata temanku. Selamat berjalan, ada yang menunggumu pulang, kata temanku.

Satu jam lebih lalu di hitung mundur ke belakang 24 jam menjadi hitungan berarti dan mengikat lingkaran pertemanan di dalam jaring hidupku. Kembali, menuntunku untuk tetap apa adanya dan teguh menghitung enam hari lagi babak baru hidupku akan dimulai. Perjalanan besar, yang di nanti selalu.

Semoga sehat yang (ngga) selalu kata temanku, sakit perlu biar manusia macamku bisa istirahat. Mengingat betambah usia yang mendorongku supaya terus bergerak.

Tetap jadi -Altruis- kata temanku, kosa kata baru haha. Yang peduli orang lain daripada dirinya. Tetap menginspirasi, biar hidupnya tidak selalu menepi karena menjadi arti.

Jangan lemah, tetap kuat dan menguatkan biar kita saling berbagi tidak hanya di peluk sendiri supaya pahala tidak menepi tapi berseri. Hanya soal siapa yang -tangguh- kan ?

Mengingat perjalanan boleh saja ribet soal usia. Boleh, biar membuatku semakin hati-hati dan banyak belajar memperbaiki nanti.

Soal -dia- , boleh saja nanti-nanti yang penting di usia yang sederhana dianggap dewasa ini aku banyak mengenalmu dan mereka, siapa saja sedapatku biar nanti hari di 18 ini tidak menjadi cerita tidak diharapkan untuk beberapa tahun ke depan di usia aku harus dipinang -dia- yang masih abstrak tapi cukup matang dalam bunyi doaku.

Doa, yang kuyakin tidak kunjung berhenti,
Semoga Allah juga merahmati kalian semua, selalu.

Dalam sepak terjang yang serba mengejutkan tetap beresonansi. Tetap berjalan dinamis، seperti makna Allah menciptatan kaki dan tangan-ku.

Tetap bergerak Nabila, jangan lugu jangan juga sok tau. Jadi apa adanya dirimu yha

"Di umur yang sudah ndak anak anak ini. Semoga Allah senantiasa rahmati dan terangi jalanmu. Jalan kita semua"

Terimakasih,
Semoga Allah merahmati kalian, selalu
Doakan aku

Salam 18
01-09-1999

Ditulis pada 1.32 -02091999-
Kampung Kalisat


0 komentar