LANGIT SYAHDU RAMADHAN❤





Tulisan ini kutuliskan sebelum hari berganti dalam hitungan masehi. Aku ingin menulis tentang peralihan hari atas hitungan hijriah. Lebih tepatnya tentang peralihan bulan. Jujur saja, untuk bulan suci ini aku sangat sedih bercampur bahagia. Aku semakin mengenal diriku dengan ibadah yang aku anggap masih sangat kurang. Masih belum memberikan penghambaan terbaik kepada Allah, Tuhan Semesta Alam.

Hal paling aku takutkan dan khawatirkan adalah ketika aku kehilangan momen lailatul qadr dengan baik dalam setiap ramadhan.

Tapi ramadhan kali ini benar-benar berbeda. Aku menjalani di usia simbolis kematangan seseorang, ya 17 tahun. Aku merasa sudah menjadi anak gede yang sedang mengumpulkan kekuatan diri dan hati. Bulan suci ini, hampir sempurna Allah membolak balikan hatiku dengan banyak kejutan dan kejadian yang harus aku kendalikan dengan bijak tanpa pernah melupakan Dia Sang Pembolak Balik Hati Sejati.

Ramadhan kali ini telah membawaku pada banyak rongga dunia. Penjelajahan langit sementara waktu dan negeri Jiran pada dua pertiga Ramadhan-ku. Banyak hal yang menyadarkanku atas kehadiran Tuhan. Atas perjalanan hidup yang Masha Allah dengan pergolakan hati tanpa jeda. Aku harus mengatur ritme tubuh dan ibadahku. It's not easy, actually.

But. I'm struggling

Ramadhan kali ini banyak sekali pertarungan hidup yang rasa-rasanya babak baru akan dimulai dengan mempersiapkan mental sekuat-kuatnya. Mengingat yang semoga tahun depan aku akan menghabiskan Ramadhan di lain negeri. Ruang dunia yang lain.

Karena itu semua, Tuhan menyadarkanku bahwa momen dengan keluarga kecil adalah hal berharga yang harus kita punya ! Aku mencari dan selalu berharap semuanya jangan sampai meaningless. If you can make it as meaningful. Why not ?

***

Sudah sejak semalam kepalaku pening seusai tarawih. Bulan-bulanku di Negeri ini tinggal sedikit lagi. Tapi aku masih so santai sekali ? Lalu aku harus apa ? Begitu saja sudah bikin pening.

Malam tadi adalah malam ganjil terakhir pada bulan Ramadhan 1438 H. Doaku dan hopefully ku itu adalah Lailatul Qadr. Ya barangkali kaan ! Aku menghabiskan fajar terakhir di bulan Ramadhan bersama karpet syahdu di bawah kubah Masjid Al Ashri. Mengejar bacaan Qur'an yang beberapa kali tidak aku sempatkan. Fajar itu lebih ramai dari biasanya, aku yakin semuanya bersedih hati meninggalkan Ramadhan. Masjid riuh dengan lantunan ayat suci. Kami mengejar Isra' ! Ketika matahari terbit kira-kira pukul 6 lebih kami sudahi dengan dua rakaat sholat, pahalanya setara dengan umrah. Ini menjadi kebiasaan 10 hari terakhir Ramadhan bersama Ibu dan Dek Hanun tahun belakangan.

Hey lihat di ufuk timur  ! Matahari terbit dengan sangat indah, langit merekah dengan perpaduan warna yang sangat cantik. Empat gunung dengan satu terpisah di utara, yang terpisah adalah Gunung Ungaran sedang yang tiga berjajar adalah Merapi, Merbabu, dan Andong. Oh Allah ! How wonder I am. Semoga pradugaku tidak melesat. Bahwa ini lailatul qadr. Aku tidak lupa mengabadikan momen fajar dengan kamera smartphone Bu Nur, karena aku lupa bawa hape hehe.

Boleh di lihat di sisi barat agak ke selatan. Gunung Sumbing yang menjulang dengan terang, gemerlap lampu pedesaan yang benderang. Aku suka❤ Aku jadi merasa anak kampung yang udah lama nggak balik kampung. Jadi so ndeso kalo lihat gunung. Ahaay ! Aku suka langit pada setiap pergantian waktu. Itu sangat romantis ! Apalagi denganmu, wkwk noo it just kidding yeaayy.

Ramadhan pada kali terakhir itu membawaku pada banyak kesimpulan diri dan negeri. Sebentar lagi kamu pergi, jaga diri hati-hati Bila :))

Jangan lupa, kamu pergi untuk kembali.

Oh ya, aku juga akan bercerita tentang malam takbir yang Ramai di Kota Parakan yaa. Tunggu !


Temanggung,

1 Syawal 1438 H

0 komentar