Malang: Catatan Dalam Dua Hari

Malang dua hari ini menyenangkan, melelahkan sekaligus menenangkan.

Ada banyak hal yang beberapa hari ini menghantui, yang bikin sakit tenggorokan dan sariawan datang dua kali dalam dua minggu. Kemungkinan, biasanya karena aku stress? Oh yes so many things popped up in my mind these past days.


Bangun tidur pagi ini disertai rasa syukur dengan gerimis Malang dan cuaca yang gloomy seharian. Kalau biasanya aku suka sunny day, rasanya hari ini gloomy aja cukup, karena berarti aku tenang beristirahat dari lelahnya pikiran yang terkuras seharian di hari lalu. Artinya, aku punya kesempatan untuk kedinginan, selimutan sampai agak siang, dan momen-momen inhale exhale di udara yang semribit.


Ada satu pelajaran penting setelah menemui beribu penolakan di antara hari-hari di lima bulan 2022 berjalan, ternyata belajar tenang sama sulitnya kayak cari jodoh heu.


Mengurai benang kusut yang bereskalasi dari tahun ke tahun ternyata tetep nggak cukup dijadikan amunisi buat selalu kuat dan bertahan. Minum banyak air putih, asup vitamin, dan makan buah ternyata juga nggak cukup buat setidaknya menjaga kesegaran mulut. Yang aku tau atas segala nasihat Bapak, merasa cukup di tengah keterbatasan ini emang pelajaran paling sulit seumur hidup.


Malang hari ini dan segenap hal yang menyenangkan serta kemarin yang sedikit punya bagian yang bikin bete–punya ruang yang setidaknya bikin aku kedinginan tapi tetep bisa selalu merasa kenyang sampai malam ini. Kuah bakso, pop mie bungkus, nasi kotak RBC, menu makan siang Rayz Hotel sampai soto banjar Kindai jadi sedikit amunisi untuk masih tetap punya tenaga dan semangat.


Dau yang tenang dan punya banyak jalan lebar serta jalan kampung yang banyak polisi tidur ini terasa lebih akrab. Meskipun agak naik turun, sama kayak pikiranku yang naik-turun-patah-tumbuh-hilang-berganti. Pelan-pelan Nabila, poros ini udah terlanjur berjalan, meskipun tanpa henti semoga kamu masih punya kesempatan menyeruput kopi, ngeteh atau mendinginkan kaki di sungai.


Terima kasih Malang, kamu masih punya utang buat ngebolehin aku makan mie bakar celaket heu-heu. Sampai jumpa di penghujung bulan Juni!


Malang, 26 Mei 2022
22.42





0 komentar