Ramadhan Kareem #3: Berita Mengejutkan dari Cakranegara Mataram
4 April 2022—Di hari ini aku pulang dari Bayan setelah dagdigdug nunggu Bang Haris yang ternyata ketiduran, aku menenangkan diri dengan nulis beberapa essay, jurnal harian, ngerjain review mingguan, dan ngobrol sama Bibi yang lagi nenun.
Sekitar
siang baru aku caw dengan agak ngebut serta matahari yang menyengat dan panas
Lombok melewati pesisir Lombok Utara yang biru cerah. Aku langsung menuju
tempat servis di Cakranegara. Setelah sejam menunggu, berita mengejutkan
perihal hapeku yang nggak kunjung bisa diservis bikin aku cukup mengeluarkan
agak banyak air mata dari sore menjelang buka puasa.
I
really had no idea at that moment.
Pikiranku
berkecamuk, menunggu sebentar di Sekre IPM Jalan Anyelir bergantung ke wifi
sekolah yang datang-hilang-datang-hilang setelah betulan ditinggal Bang Haris
dan menunggu Jidi. Jidi sampai dan aku masih resah serta nggak bisa menahan
tangisku, Jidi yang tenang dan kalem berusaha pegang hapeku, “Udah Jid udah
nggak bisa banget itu,” sahutku putus asa.
Sembari
ngebayangin bahwa besok aku harus terbang ke Jakarta tanpa alat komunikasi sama
sekali. Pikiranku mengawang kemana-mana dengan tubuh yang semakin lunglai
selepas menembus jalanan yang panas. Sesampai di rumah Jidi, ada Imam yang
bersantai ria menunggu berbuka. Aku masih memikirkan cara menenangkan diri dan
me-nggakpapa-kan nasib yang apes dan lagi-lagi harus tetap dijalani sendiri.
Hidangan
buka puasa yang disiapkan Ibu Jidi juga nggak bikin aku berhenti menangis dan
bersemangat makan atau minum yang segar. Tapi Imam dan Jidi berusaha
menenangkan, “Tenang mbak ayo buka dulu ini diminum, mau coba log in WA lewat
hapeku?” tawaran Imam. Barangkali WA ku bisa terkoneksi ke WA Beta.
Selepas
menikmati hidangan urap, plecing, ikan goreng, es kelapa, dan kerupuk yang
renyah lalu salat maghrib, kami bertiga mencoba menghubungkan WA ke WA Beta di
laptopku. Sayangnya hasilnya nihil :) Keapesan ini udah aku coba terima dengan
lapang dada. Harap-harap cemas Samsung Service Center di Jakarta bisa menggarap
lebih baik dan cepat.
Malam
itu, selain aku merasa jauh lebih lega dan menerima kenyataan, Imam bantu print-out
tiket dan sertifikat vaksinku. It helped me a lot. Jidi menawarkan buat
nobar bareng film India Three Idiots. Wow this made my day! I can laugh
after hours of crying. Thank you Jidi and Imam, I couldn’t be more grateful for
having both of you as friend.
Pamulang, 7
April 2022
11.15 WIB
0 komentar