lifetime bond

Teruntuk Senja yang baru saja menyingsing.

Berat untuk bernafas pada kurun beberapa hari ini. Banyak fase berpindah yang sedang aku lalui. Entah berpindah dari satu kawan ke kawan lain, berpindah dari satu kota ke kota lain. Dari rumah untuk pergi kemudian harus kembali.

Menghitung hari. H-24

Sebelum kapal terbang barang hasil modernisasi menerbangkanku ke ruang udara dengan atap langit yang akan berbeda. Sejujurnya terlalu banyak yang ingin aku ceritakan. Tapi pelan dulu, biar perlahan aku menikmati yang namanya mengalami. Denganmu, mereka atau pun dengan diriku sendiri.

Berat. Meninggalkan jogja dalam beberapa hari ini, mengingat terlalu banyak manusia berharga disana, mungkin juga banyak hal yang sedang bergemuruh disana. Kalau ditanya? Kamu sedang apa bil? Aku sedang bersiap untuk berlaga, kalau di ibaratkan roller coaster, aku sedang mau duduk di kursinya baru bersiap memakai sabuk supaya tidak jatuh terhantam.

Aku sedang menyalami, para support system terbesarku yang berhasil mengantarkanku untuk naik Roller Coaster. Yang telah mengenalku namun tidak begitu dekat barang mungkin aku sapa dengan melambaikan tangan. Yeah, bukan berpisah selamanya kok hanya sedang butuh jeda saja buat Kapten Nabila membuat Lifetime dengan dirinya yang sedang ia pimpin sendiri, di negeri nun jauh disana.

Sedih-Bahagia-Kalut-Puas bercampur menjadi perasaan tak terdefinisikan, hampir semuanya beresonansi sama. Berpindah, berjalan, bernafas yang wajar menurut ukuranku. Yang sedang aku rawat dengan tenang. Jangan terburu, banyaklah berguru kepada siapa pun nanti.

Yang tadinya dekat biasa saja, tiba tiba menjelma menjadi sangat dekat. Yang tadinya sangat dekat tiba tiba hilang pergi tak beraturan. Yang sangat jauh tiba tiba datang meskipun sekedar mengulurkan tangan, semuanya berarti kok. Ada yang datang dan pergi, yang pada kemudian semoga kembali ya.

Menghitung. Hampir ku lakukan setiap harinya. Seperti bumi berotasi, mengelilingi. Seperti itu juga aku sedang membuat my lifetime bond dengan mereka, support system. Siapa? Tidak usah disebut siapa saja, dua orang yang pasti adalah bapak ibu. Yang menjelma menjadi lebih protektif, haha. Yang pasti khawatir dan mau memastikan putri sulungnya sehat sampai berangkat.

Kalau ditanya, aku sedang bergumuruh, bergelora dengan sangat membara. Ada kamu, dia dan mereka yang kadang menyesakkan dada. Tapi dalam satu waktu menenangkan jiwa. Intinya tetap sama, kamu dan mereka berarti. Tetap ingat aku, sebelum akhirnya pergi untuk tetap kembali.

Lifetime bond, sebentar lagi aku akan membuktikan siapa yang sejatinya kawan di saat dua dunia terpisah.


Di bangku bis dari Jakarta menuju Temanggung, tanah lahir

Agustus, 13 2017

0 komentar