MERINDU DESA


Tangan kita punya kuasa  untuk mencabut rindu yang sedari dulu membelenggu hati dan pikiranmu, ku. rindu adalah kata dengan segudang makna. mendesir ke urat nadi, mendebarkan jantung,  menggalaukan hati, dan pikiranmu tak mampu mendefinisikannya.

In frame : Adek dan Ibu di kampung dekat rumah
Aku rindu kotaku,
Merindu desa, merindu setiap jengkal nafas yang sudah terlewati di kotaku, merindu kumandang adzan yang bersahutan di desa-desa, merindu lantunan ayat suci dan sholawat yang berselipan di antara lima waktu panggilan suci-Nya 

Aku rindu romantisme dalam setiap jejak kaki kecilku, romantismeku dan langit kota
Aku bersyukur dalam setiap perjalananku, tidak ada yang tidak adil dalam kuasa yang digoreskan dengan pena-Nya. Aku berkelana meninggalkan kotaku, lalu setelah itu aku baru menyadari jika, 'kau akan benar-benar merasakan rindu ke kotamu setelah kau pergi sementara waktu dan semoga saja kau kembali'

Pada kepulanganku untuk melepas rindu aku menyempatkan waktu bersama Bapak lalu berkeliling desa. Bapak sedang dalam proses menuntaskan tugas mencari nafkah agar aku menyadari terlebih anak sulung dari ketiga adikku, berkeliling desa semakin merefleksi emosi dan pikiran tentang bagaimana jika sebentar saja menengok ke bawah. Penduduk desa tidak  pernah termangu untuk mengangkat hajat hidup mereka, berjibaku mengumpulkan rupiah demi rupiah. 

Bertemu penduduk desa adalah romantisme tersendiri, tidak ada yang perlu diburu-buru, tuntaskan dan nikmati dulu nafasmu biar angin terasa syahdu.

Senja lalu malam bersama Bapak menjadi luapan makna yang terkendali. Bagaimana kita menyadari nikmat dan keadilan Tuhan. 

Terimkasih, Kau masih mengizinkanku merasakan rindu ke kotaku. Semoga tahun berikutnya rinduku semakin tebal karena aku berkelana ke ruang dunia yang lain. Menikmati semesta. Menikmati perjalanan seorang manusia merdeka dan pengelana atas izin-Nya dan Bapak Ibu.

Tolong tetap izinkan aku merasakan rindu ke kotaku
Tolong tetap izinkan aku berdoa dan bertemu kotaku
Karena jalan rindu ada dua, bertemu dan berdoa

Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan? 

#edisi maen ke desa
#manusia merdeka yang sedang merdesa 

Desa Bringin Temanggung
14 September 2016, 7:58 pm
Aku di sungai dekat kampung, seperti menikmati angin

0 komentar