Hari-Hari di Pamulang
Ngga kerasa udah hampir 10 bulan aku bolak-balik Pamulang beberapa kali.
Rasanya masih nggak nyangka dan segala hal yang terjadi di rentang waktu tersebut sangat unpredictable. Kalau dipikir-pikir lagi, pertanyaan “kok bisa?” bisa jadi nggak akan pernah kejawab karena ya semuanya terasa mengalir aja gitu.
Pamulang, meskipun hadir di wilayah sub-urban yang padat merayap, aku masih ngerasain suasana Temanggung karena sepupu, om, tante, dan mbah jauhku tinggal di sini. Pagi atau sore hari kami habiskan duduk bareng di ruang depan dan membicarakan banyak hal.
Sekali waktu, aku dan tanteku ngobrolin masa depan dan pilihan-pilihan menjadi perempuan. Aktivitasku dipahami dengan maksimal karena latar belakang “aktivis” kami yang hampir serupa. Bahkan kalau beberapa kali juga hanya diniatkan jalan-jalan dengan seseorang.
Kalau ada yang suka menebak motif kepergianku ke Pamulang, aku jadi suka mengelus dada aja. Kadang mereka emang sok tau.
Hari-hari di Pamulang yang penuh kejutan ini bikin zigzag emosi yang kadang juga nggak karuan. Pilihan banyak makanan di warung-warung pinggiran dan kafe-kafe kecil tempat bermuaranya obrolan serta jalanan menuju Stasiun Sudimara yang memorable, jelas nggak bisa aku lupain.
Semoga hari-hari di Pamulang yang banyak kali aku jejali, bermuara pada takdir dan keputusan baik di masa mendatang, yang bisa bikin aku betah dan ingin kembali lagi berkali-kali. Terima kasih Pamulang.
Pamulang, 28 Juli 2022
0 komentar