Italian Bound (22) : Obat Rindu itu Datang







Minggu yang dipenuhi stressed out be like,

Just because sariawan lima dan sakit gigi yang ngga kunjung sembuh, iya bener-bener ngga kunjung sembuh

Eh, sedih banget prolognya haha. Banyak diterpa kebahagiaan juga ternyata




Bisa maen dan ngobrol cantik sama Daria Kurovska, cantik baik simpatica banget dia. Gadis Ukraina yang sekarang like fully italian. Aku maen ke rumahnya dan dia dandanin Nabila yang polos sangat ini. Kesambet apa Daria, the most that Love from Daria is the way she put eyeliner on her eyes. It's beautiful dear, kita keliling rumah tua di Villa Patt dan Sedico.

Sampai pada ngobrol manis soal kedok anak kelas haha, iya dia cerita the real condition before and now here. Sedikit ngga nyangka tapi aku menilai sebagai sebuah kewajaran kok. Eh sayangnya gabisa nih tak ceritain di sini, hehe.

I catch my friends here in person, to make a bound for forever. Hopefully !




Singkat cerita, 

Aku lagi pusing-pusing nyari cara to go out from Italy, in good ways loh ya. Ingin sekali bisa keliling Eropa at least beberapa negara aja deh. Bismillah, ingin mengembara lebih jauh mumpung sudah sampai sini.

Tapi kejutan istimewa hadir di penghujung minggu ini dengan kedatangan dua krucil Akbar si pintar dan Rara si Elsa - tokoh kartun frozen zaman now. Kita bakal punya perjalanan selama beberapa hari ke depan. Mereka dateng dan dijemput Anna di Stasiun Ponte Nelle Alpi Polpet.






Lalu kita memporak-porandakan dapur dengan masakan Indonesia dan nyetel lagu kenceng. Sambil ghibah Italian People di sekitar masing-masing. Akbar on his way make rendang, Rara and me on our way bikin bartabak-mie indomme goreng-omlet. Segalanya deh, zampe mereka bilang,

"Ini pedes Nabila banget sambel terasinya," Sambel terasi sachet itu loh padahal.

Kita nyiapin cena or dinner buat satu rumahku. PapĂ  Mamma ngerasain kok, kehangatan anak-anak Indonesia dan merken surely ngerasa kalo siapa pun yang nge-hosting anak Indo pasti senang dan riang hahaha. 

Kita ngobrol dan membucahkan semua rasa kangen di rumah sederhana ini, bahagia ? Iya banget. Slaing jauh sebelumnya di Indonesia tapi didekatkan di Italia,

Akbar - Rara makasih banyak ya :) siete davvero amici !

-


Venezia, 11 Februari 2015

((dan untuk kesekian kalinya saya ke Venezia lagi))

Akhirnya kita caw naik mobil sama Mamma. Honestly Mamma merasa ngga enak badan tapi udah membaik hari itu, Tike dan Elsa Mammanya pun ikutan, tapi pada akhirnya di Venezia kita misah karena Tike nungguin temen cewenya Thailandese - AFSer juga.

Karnavalnya lebih kerasa suasananya di Dosoleda, entah kenapa di Venezia ini terlihat un-organized well. Terlalu sesak manusia juga, tapi kami happy dongg. Ngga bisa diitung kita ambil foto berapa kali, si Akbar yang cowo gitu juga demen banget dah foto.





Aku sampe ingin berkata -enough- karena sudah kesekian kalinya ke Venezia.

Buat mereka dan anter mereka ke sini -another mean of happiness- juga, seneng bisa bahagiain temen pun lewat kebaikan dan ketulusan Mamma Linda.

Satu hal yang sangat disayangkan sewaktu kita ke Venezia,

Sambil on contact with Rarai yang otw dari Salerno dan akan sampai Venezia tengah siang. Sialnya dia ngga buka tape sewaktu sampe di Venezia, sedang kita udah end of journey. Akbar, Rara dan Mamma Linda beli magnum di Magnum Venice. Aku tunggu Rarai di depan stasiun,

Naasnya dia malah ngga buka hape -___-

Foto salam selamat tingga "Arrivederci RARAAII"

Satu dari sekian banyak minta foto bareng, hehe

Udah langsung ke penginapan, duh ya mana bisa kita kejar Rarai sayang. Yasudah akhirnya kita -failed to meet up- and finally we back home directly. 

Semoga kita dipertemukan secepatnya ya shay ya, gemas sih gue sama lo. Dasar wkwkwk,

di tulis di sofa ruang tengah di depan perapian - jujur suhu dah mulai menghangat menuju primavera or spring or musim semi,


Ulima Nabila Adinta
Via Igne, 11 Maret 2018

0 komentar