Italian Bound (17) : Bertemu Tiga Dunia ?




Januari dan persahabatan tiga dunia,

Kindness is powerful dear ! The journey of AFSers is always make us realize that being world citizen is not that hard. Just go, be kind and believe that you’ll create a lifetime bond, wherever AFS gives you place. Buona Fortuna AFS-ers ! I am proud to be AFSer -   but I should finish my last half of game, game of nowhere.

Tiga dunia antara : China - Italia - Indonesia

One of my super emotional week. Iya, aku mau ketemu LENA !!

I will not tell a lot. Because I did video, and you guys can check it out below.

Yang selama ini cuma diceritain Mbaa Oase, yang aku tau sejak aku dapet placement dan Mbaa Oase cerita kalo temennya yang sama-sama di China dari Italia ikut excited karena aku dapet Italia. Yang bersedia buat nemenin keliling sekitar rumahnya di Alto Adige.

Setelah aku dianter Papà Aurelio ke Lago Resia, alle fine ketemu Lena.

Habis kenyang perut terisi pranzo or lunch aku meluncur di comandani Papà Lena. They are speaking some dialect in tedesco, and I felt like not in Italy. But, yeah it was just went so pretty to talk with Lena. Aku, Lena dan Mbaa Oase sama-sama suka gunung. Boleh lah kalu langit merestui kita ngelakuin perjalanan bareng-bareng. Keluarga Lena welcome sekali. 

Kalo sama Lena’s parents aku ngomong Italian, yeah just tryin’ to keep that !

But, Lena prefer until speak English. Is okaaayy, Lena cerita banyak hal soal her life with Oase in exchange year. Mulai dari hal konyol, bodoh, loving, nyenengin semua deh campur aduk, ya namanya hidup bareng. Pasti ada masa kegilaan, dan itu yang bikin kangennn !! Adek Lena pun baik banget minjemin kamarnya buat ditinggali aku. 

Dua hari awal aku ngerasa aneh dan asing sama daerah Lena di kota yang lebih kecil dari Longarone, namanya Parcines. Masyarakatnya lebih kaku, ngga banyak denger kata “Ciao” yes because they speak german. Hari pertama di Lena, waktu malem dia uda uyusun rencana perjalanan kita. She’s perfectly kind. Kita banal menjelajah Alto Adige stau South Tyrol. 

Dia bahkan udah nyiapin tiket yang bisa dipakai buat seluruh transportasi selama tiga hari. 

-

Bangun pagi, siap. 

Lena bener-bener siap sedia untuk hal apapun sampe nyiapin sarapan, bikin teh buat kita berdua. Mamma Lena bakal anter kita ke stasiun, kecil banget subhanallah kota ini. Penuh dengan perkebunan apel. Lena dengan riangnya dan tulus nyeritain daerahnya, mulai dari rumah tradisional, pabrik pembuatan apel, sejarah daerah yang kita lewatin sewaktu di kereta. Konon katanya, ada sebuah wilayah yang dulu juga jadi sasaran perluasan wilayah Imperium Romawi. 

Oh iya Nabila lupa, semalem atau sama dengan waktu habis shubuh di Indonesia we had video call with Oase via Kan Hilda tersayang. We really hope Oase will be here, really. We should plan some journey together please :((((

Tentang Malles dan segala isinya yang penuh dengan salju. Tentang campanion yang berdiri tegak di tengah danau besar yang sedang bertransformasi menjadi ice, yang hanya sejengkal ke Switzerland. Damn ! My favvv country to travel ! Ternyata salju turun deras, samme maskaraku luntur. Lena yang tulus itu jepret aku berkali-kali. Beruntunglah nak, kau Mba Oase punya photographer cantik di China. Sekarang aku culik dulu ya, hehe.

Penerbang paralayang yang bahagia banket kayaknya turun di daratan ice. Basah kuyup kita, ditutup dengan hot-chocolate yang kurang mengenakan kebekuan.

-

Pasukan kelaparan harus jalan lagi di tengah pegunungan yang sepi, suara kuda, sapi, burung terdengat amat jelasnya. Iya, kita harus jalan lagi menuju Glurns, kota tua yang dikelilingi dinding. Sayangnya ohh sayangnya, ndak ada ristorante buka. Jadilah kita cuma singgah ke Pasticceria. Lena told me a lot, yes she shared me. Her life with Oase again, oddio I miss you Oase. So muchh !! 

“So, what do you want to tell me ?”

“Bla bla blaaa”, I said. I told her, about my life and my exchange year so far.

Because of Lena, 

Aku bisa liat Otzi, manusia es yang ditemuin di puncak gunung antara Italia dan Austria. Sampe film pun dibuatnya. Otzi Museo ada di Bolzano, kota yang juga mengantarkanku naik funivia atau cable car buat kemana ?

Kesini : aku bisa jalan hujan-hujanan di salju menuju Piramidi di Terra, World UNESCO Heritage. Iya, kita jalan gandengan hampir dua kilometer bolak-balik dan apa yang mau kita liat ketutup kabut karena memang lagi hujan salju. Haha,

The snow woman name is BIOLE a.k.a Bila - Oase - Lena.


Hari-hari yang buat aku ngerasain makan Carnedelli, yang sekarang jadi kesukaanku semacam bakso tapi BEDA ! Karena Lena aku jadi pertama kali bikin snow woman yang it should be snowman. The second was made by us in Lena’s garden. The snow woman name is BIOLE a.k.a Bila - Oase - Lena. You’re one of my best person to start 2018. 

AFS connected us dear, thank you Oase. 
-

Aku jadi belajar kalo perjalanan ini tercipta atas kebaikan. Iya, karena kebaikan Oase ke Lena begitu pun sebaliknya sewaktu mereka di China, menular ke aku. Aku bagian dari ikatan persahabatan dan kebaikan yang mereka ciptakan, karena itu I should be kind too. Kindness is powerful dear ! The journey of AFSers is always make us realize that being world citizen is not hard. Just go, be kind and believe that you’ll create lifetime bond wherever AFS gives you place. Buona Fortuna AFSers. I am proud to be AFSer - but I should finish my last half of game, game of nowhere.

You should watch my journey with Lena in this video too readers !




Ciao,


Ulima Nabila Adinta
5 Februari 2018


0 komentar