Come Stai Nabila ?

"An exchange program is not a vacation. It's not all sunshine and butterflies. It's not as easy breezy as our Instagram feed made it out to be. It is scary to travel across the world with no one to hang on to but yourself. It's challenging and sometimes stressful, but those things make you grow. You wouldn't be wiser just sitting at home hanging out with the same crowd, at the same place, talking about the same things." 

Ciao. 

I am doing so good, in some parts of my self but instead of doing good I also have so many particular parts of my life that has been so crazy, like always not just a moment. Cerita ini bakal ditulis sejujur-jujurnya dalam batas sewajarnya.

I am fucking mixed of feelings just don't know how to say perfectly in english. Because this half year of my exchange turns me to forget so much grammatical in English, realize that Italian grammatical so fuckin' crazy. Like seriously I am saying this, I am not joking. Until now, I am still in my effort to fix it and will leave Italy with good Italian as how Italian speak. HAHA , asli ruwetnya deh. Kalau mau coba, Jangan main-main harus punya nyali !

Doain kan ya bakalan ?

Oke. My random blog ini bakal santai banget kok, ngga serius dan bisa juga cuma berisi curhatan. Berterimakasihlah saya sama dunia yang dengan mudahnya di zaman now ini buat numpahin how's my life going on, and everyone puts their stories to be shared. We learn together, insyaAllah

Sejauh ini gimana ya jadi exchange student ?

"wah bahagisa terus ya Bil kayaknya"

"aku ngga ngerti Bil, kenapa kamu jalan-jalan terus"

"enak ya hidup disitu kayaknya ngga pernah bosen dan sedih"

HEYY what are you saying my dears, like really it's life. Mana ada sih life someone yang berjalan selalu mulus ? Ada ngga coba aku tanya ? Mana ada sih yang mau nunjukin sisi sedihnya ? Sisi ngga termenyenangkannya hidup ? 

Sejauh ini. Aku belajar banyak hal itu pasti. Bahagia dan sedih yahh seimbang lah. Dua hari yang super emotional banget dan datang tiba-tiba nggerakin jariku buat nulis curhatan random ini. I am trying wisely to write this down. Of course, I do really miss my friends.

"An exchange program is not a vacation. It's not all sunshine and butterflies. It's not as easy breezy as our Instagram feed made it out to be. It is scary to travel across the world with no one to hang on to but yourself. It's challenging and sometimes stressful, but those things make you grow. You wouldn't be wiser just sitting at home hanging out with the same crowd, at the same place, talking about the same things." 

Seperti kata kakak Returnee YES 16/17 yang dulu dapet placement di Kenai, Alaska. Lebih lengkap baca disini

Jadi ? Disini aku bukan jalan-jalan terus kok. Aku belajar, belajar hal yang drastically beda dari kehidupan di Indonesia. Buat yang baca ini dan kepingin banget ikut exchange program, DON'T GO EXCHANGE kalau kamu ngga siap buat taking something so challenging ini. Jangan, kamu ngga akan kuat.

Aku ngga berkata aku adalah orang yang kuat. But I am still play my rugby match, yang bertarung buat survive half-year ke depannya. Kalau bukan karena ikut AFS ini aku ngga akan belajar bahasa italia yang lebih rumit dari bahasa inggris, hmm masih lebih rumit bahasa arab sih. 

"Nabila kamu mah ada uang terus ya jalan-jalan mulu"

Astaghfirullah, ehm. 

Netizen emang mayoristas memandang sekilas. Bahwa dibalik foto yang bagus ada perjuangan buat dapetin kamera yang bagus itu sendiri. Bahkan aku kalau bisa ngga minta uang ke orang tua aku ngga akan minta teman tersayang :'). Sampai saat ini aku belum pernah minta uang ke orang tua, buat dapetin uang itu aku ngerjain laporan dulu supaya uang sponsor bisa cair di sisa-sisa penghabisannya.

Buat ikut exchange harus punya banyak uang ya ?

Hmm engga kok. Buktinya aku dateng dari keluarga sederhana yang harus berbagi sama ketiga adikku. Aku bisa dapet Italia yang di Eropa ini, kalau di AFS itu termasuk biaya mahal karena aku berusaha sendiri. Bahkan mungkin orang-tuaku hanya sanggup biaya in Nabila ini buat short-program di negara Asia. Lohh kok bisa aku dapet Italia ?

Ya karena berusaha. Really, I did that one year, start to think about that 2 years before. Tapi aku dan orangtua-ku bukan manusia yang tidak percaya rezeki dari Allah. Bapakku selalu bilang kalau beliau hanyalah perantara, sejauhnya kalau mau minta apa-apa ya ke Allah. Kami percaya, dan kami berusaha bareng.

Rumah kami di Temanggung pun ngga ada sama sekali laptop, komputer, printer. Jadi pernah suatu ketika aku lagi perjalanan ke Bandung di travel buat urusan organisasi, waktu itu juga diburu buat kasih scan tanda tangan dari rumah dan tenggatnya malem itu juga. Bapak Ibu keteteran nyari warnet yang bisa dimintain tolong buat scan dan kirim ke emailku. Naasnya hapeku juga eror buat kirim email, jadi aku minta tolong Renjis yang kebetulan online buat kirim email ke warnet.

Aku nangis ? Iya nahan banget, karena itu last minutes buat dapetin negara eropa, dan tinggal Italia satu-satunya. Biayanya lebih dari 100 juta yang bahkan kami belum tau bakal dapet darimana uang sebanyak itu, karena aku terakhir jadi harus bayar lengkap. Boro-boro deh mikir bakal punya uang saku gimana di Italia.

Tapi sekarang coba lihat ? 

Aku bisa hidup dengan sejahtera dan berkecukupan disini dengan Host Family yang sangatlah baik hati. Walopun aku nahan banget untuk ngga shopping dan beli sesuatu seperlunya. Hidup harus prihatin Bil, dan genggam kesederhanaan itu, pesan Bapak Ibu. Bukan berarti aku juga selalu mulus tanpa tantangan :') . Jauh dari tanah kelahiran dan menjalani hidup yang kontras beda juga struggle survive sama bahasa lain juga ngga mudah :')

Yang harus sekolah 6 hari dari 7 hari dalam seminggu selama kurang lebih 8 bulan aktif. Duduk dan bertahan, itu juga butuh usaha :') . Bukan hal yang mudah, tapi juga ngga mungkin buat dilewatin. Kalo kamu ngga sanggup ambil challenge ini DON'T GO EXCHANGE as I said before. 

Coba lihat ? Aku belum minta sama sekali uang. Kalau bisa bertahan sendiri kenapa engga ?

-

Gimana aku bisa dapet sponsorship yang banyak ?

Yang ngga usah ditanya pasti banyak banget yang minta contoh proposal atau gimana buat dapet itu. Maaf sekali teman-teman, bukan aku nggak mau menshare gimana usahaku tapi aku pasti bakal share kok, sesuai dalam batasannya. Biar masing-masing menghargai cara berusaha dan kreatif.

Percaya deh, buat suatu hal yang kita impikan butuh berlipat kesabaran dan waktu. Tentunya kita harus selalu percaya kalau rezeki itu semata-mata datengnya dari Allah. Sejauh ini, banyak juga kok tangan-tangan manusia yang men-support aku mulai dari temen guru, temen deket sampe yang cuma ketemu beberapa waktu, temen chapter dan siapa pun yang ngga bisa aku sebutin disini. 

Allah itu Maha Adil.

Hadiah banyak jalan-jalan itu semata-mata balasan Allah atas usaha yang udah Nabila perbuat bertahun-tahun. Yang insyaAllah semuanya bakal menyenangkan kalo diterima dengan lapang dada. Ada benang-benang kebaikan yang kalau diulur ke belakang bisa tersambung. Jadi coba lihat apa yang telah lalu, sekarang dan menerima apa yang bakal terjadi di masa depan. 

Jangan dikira Nabila juga punya uang banyak. Bertahan hidup kan ngga semua dinilai dengan seberapa banyak uang yang kita punya, banyak faktor lain kaan ? 

Bahkan dulu aku eman banget loh mau beli magnum aja. Pertama kali makan ya di Italia, Magnum Venice itu pun dibeliin sama AFS karena emang perjalanan dari chapter. Apalagi beli baju, yahh paling setahun dua kali aja. Masa iya mentang aku di Italia aku harus beli gitu, iya aja tapi kan secukupnya. Bahkan biasanya aku disini dikasih atau dibeliin Mamma Linda.

Hmm kira-kira segitu aja deh, eh tumben ya curhat hahaha. Sudah malem, I am heading to go to bed.

Ciao, Buona Notte !
Jangan lupa bersyukur :) nanti bertambah nikmatmu sayang.


Semoga temen-temen juga punya big opportunity yahh :))

Ahad malam, besok ulangan matematika jam pertama ohh ! 


Ulima Nabila Adinta
Via Igne, 18 Februari 2018




0 komentar