Italian Bound (16) : Com'è Natale in Italia ?

Ciao . Buona Sera !



Sampai juga di kisah natal di Italia, walopun nulisnya habis sebulan banget gapapa yaahh. Iya, natal di Italia udah jadi kaya tradisi, semacam waktu berkumpul dan berbagi kehangatan di keluarga. Awalnya aku sangat ragu boleh atau tidaknya pengucapan natal, but bukan itu yang mau aku ceritakan tapi lebih ke 'apa yang aku lakukan'.

Aku emang sengaja nyiapin baju batik dan rok batik buat keluarga buat kado natal, karena Mamma Linda dan Papà Aurelio kaish aku peta dolomiti (gunung) di Italia yang rata-rata World Heritage. Pagi menuju tengah hari Tomasso, Dario dan Anna udah di rumah, Irene pun juga. Meja makan dihias sedemikian rupa, lilin yang bersemburat nyala di tengah, walopun mau gimana pun lalat juga engga pernah ada haha.

Aku bungkus pake kain batik dari Fafat yang super cepet cuma dilipet-lipet dan Mamma Linda ngiranya aku nyiapin semaleman haha, padahal cuma lipet kayak martabak be like.

-

Italia menyemarakkan natal dengan PRESEPIO atau Holy Family yang dibuat di rumah-rumah atau di sekitar perkampuan or Frazione. Budaya pohon natal lebih ke amerika kata Mamma Linda. Rumahku engga bikin pohon natal, tapi Anna iya. Kalo di Via Igne, kampungku setelah Messah yang dimulai tengah malem sampe sekitar jam 1 dilanjut kumpul-kumpul di bawah pohon natal besar.


Momen saling menyapa atau diesbut 'Salutare' di Italia. Ada juga tenda yang masak polenta, daging sapi, dan beberapa daging lainnya. Ada juga tong besar yang masak wine dengan baunya yang kuat. Momen dimana bisa lebih banyak lagi yang tau kehadiranku, hehe. Ragazzi atau pemudi dateng dari gereja dan nyanyi keras gitu tiba-tiba, mereka kompak kalungan bendera italia kecil bertuliskan Igne. Rame bangettt sumpah, aku keliling liat PRESEPIO dari yang kecil sampe yang besar kayak kandang.

Nahh ini yang ada di rumah



-

Radicchio di Treviso, menu utama siang itu.

Ngobrolin sambil makan sepuasnya, aku mulai menyerap banyak dan paham bahasa italia. Poinnya adalah waktu siang, ngga banyak daging waktu itu hehe. Yang paling khas lagi adalah maen "Tombola" kotak-kotak berangka yang nanti angkanya disebut sama salah seorang dan kalo udah tersusun dua harus bilang "ambo" - tiga "terna" - empat "quaterna" - lima "cinquina" - sekotak "tombola" - tombolina (paling gede). Engga jelas emang jelasinnya karena emang ruwet hehe.

Intinya yang nyebut ambo duluan dapet kado, dan seterusnya. Tapi untuk kedua atau ketiga kalinya engga. Family Time bangett kerasa. Sampe mblenger ini badan, nonton Star Wars streaming netflix - sampe nonton yang 3D ke cinema. Yuhuuuuu, keluargaku memang engga religius banget tapi mereka tetep ngerayain natal.

La Famiglia - Famiglia e sempre Famiglia !

-

ditulis di rumah hangat depan perapian,

Longarone, 22 Januari 2017
Ulima Nabila Adinta

0 komentar