Nabiloski De Pellegrini
Sono stanchissima , proprio stanca !!

Aduh, yang berharap Sabtu tuh bisa nonton Ski World Cup di Cortina D'Ampezzo gagal karena Papà milih buat kerja di farmacia yang lagi rame. Yasudah deh badan remuk habis nyasar semalem dingin pula terpaksa kudu banget sekolah dan harus happy dong.

Daaan mata ini berat ya tuhaan, Sabtu aku milih buat ikut pergi ke Trento. Jadi tuh Mamma Linda ada sekolah farmacia setiap sebulan sekali disana. Awalnya diajakin buat SKI LAGII tapi takut terbanting ini badan jadi mending Ahad aja kan ya mainnya.

-

Pulang sekolah dijemput papa mamma dan kita caw ke Trento. You know what I did on the car ? Tidur. Seenggaknya ada energi ter-charge buat jalan kaki setelah ini. Iya bener aja, sejam lumayanlah. Sambil nungguin Mamma Linda sekolah aku sama Papà pergi ke Comune Riva buat apa ? Ya jalan jalan dong haha. Tapi ada yang unik dari daerah ini. Apa coba ?

Kota kecil ini deket sama danau besar bernama Lago di Garda, nah ini terkenal dengan daerah yang cukup hangat *bisa dibayangin kan hangat ala Italy tuh gimana. Sebelum masuk ke kota ini ada pegunungan yang ngga tinggi banget lengkap dengan lempengnya yang biasa buat climbing. Kita mampir dulu ke salah satu zona yang terkenal buat para climber, yaitu Placche Zebrate. Miring banget dan mudah cuma ngga banyak tempat pijakan,jadi ya sama aja.

Batuan semua disini mah, nah uniknya aku nemu kaya menumen kecil ibaratnya nisan, karena ada jejak dimana climber tedesco atau Jerman jatuh dan meninggal disitu. Perempuan, masih muda 20 tahun-an. Memang suka alam tuh siap nerima resiko sengeri ini ya. Ada satu lagi tapi ngga aku liat jeli karena ngga seunik yang pertama.

Ahh okai, udah begitu soal gunungnya. Sedang tentang Comune Riva ini kecil sih, tapi ada palestra untuk climbing dan disalah satu spot bangunan dekat Piazza atau central kota ada tas gunung raksasa. Menandakan kalo kota kecil ini femes dengan sportnya, banyak juga toko sports disini. Sayangnya kita ngga sempet liat Lago di Garda karena tersesat milih jalan, keburu gelap, dan harus segera balik jemput Mamma

Nah, kita caw pulang dan berhenti makan dulu di tempat dimana dulu ketemu Lena, ada satu hal yang menggetarkan keyakinan dan akhirnya aku berfikir "Yasudah lah kepepet ini" jadi kita pesen makan porsi besar untuk langsung dimakan bertiga. Naasnya Mamma pesen yang ada daging babinya, sebenernya dalam satu piring besar gitu walopun ngga dimasak bareng tapi tercampur. Akhirnya dengan pelan-pelan aku ambil bagian yang memang ngga tercampur. Iya, aku berusaha menjaga ini :') Gatau kalo siapa pun yang tergoyahkan dengan hal sesederhana makan ini. Bagiku itu tetep persoalan.

-

Cerita di hari Ahad,

Yeaayy maen ski lagi nih sampe lupa udah yang keberapa. Untuk kesekian kalinya akhirnya aku jatuh ngga lebih dari lima kali ! Hahaha seneng banget. Kita selalu ambil jalur yang beda. Kali ini medannya ngga susah banget tapi panjang dan tiba-tiba mencapai keramaian. Wah ternyata ada GARA DI SCIARE PER I BAMBINI - lomba ski buat anak-anak gitu. Behh lancar banget deh mereka, langsung dibalik dolomiti yang penuh es. Berasa mataharinya dihalangi gunung gede itu. Semakin ramai deh kebawah, medan ski ku semakin ngga semenakutkan biasanya, mungkin juga karena banyak yang maen ski waktu itu. Lucky meeee

Kita kembali, naik funivia a.k.a cable car. Meluncur ke tempat start pertama, pulang dengan bahagia karena minum atau makan sih kalo Ice Cream tuh di gelateria ternama Al Solér namanya. Dinginnya, menghidupimu :)

Pulang dan bernafas sejenak lalu kita makan apel goreng buatan mamma. Sejenis gorengan gitu sih jatuhnya. But you have to know, racikan bush apel enas-enak dan variatif sekali. Beneran deh, juga karena di daerah lebih north, khususnya Alto Adige itu penghasil apel. Kebayang kan waktu winter tinggal batangnya doang ? dan berselimut salju


Ciao,
*sebenernya suda ditulis lama tapi mager nyelesaiin jadi baru selesai in almost the end of February.


Ulima Nabila Adinta
Via Igne, 26 February 2018


"An exchange program is not a vacation. It's not all sunshine and butterflies. It's not as easy breezy as our Instagram feed made it out to be. It is scary to travel across the world with no one to hang on to but yourself. It's challenging and sometimes stressful, but those things make you grow. You wouldn't be wiser just sitting at home hanging out with the same crowd, at the same place, talking about the same things." 

Ciao. 

I am doing so good, in some parts of my self but instead of doing good I also have so many particular parts of my life that has been so crazy, like always not just a moment. Cerita ini bakal ditulis sejujur-jujurnya dalam batas sewajarnya.

I am fucking mixed of feelings just don't know how to say perfectly in english. Because this half year of my exchange turns me to forget so much grammatical in English, realize that Italian grammatical so fuckin' crazy. Like seriously I am saying this, I am not joking. Until now, I am still in my effort to fix it and will leave Italy with good Italian as how Italian speak. HAHA , asli ruwetnya deh. Kalau mau coba, Jangan main-main harus punya nyali !

Doain kan ya bakalan ?

Oke. My random blog ini bakal santai banget kok, ngga serius dan bisa juga cuma berisi curhatan. Berterimakasihlah saya sama dunia yang dengan mudahnya di zaman now ini buat numpahin how's my life going on, and everyone puts their stories to be shared. We learn together, insyaAllah

Sejauh ini gimana ya jadi exchange student ?

"wah bahagisa terus ya Bil kayaknya"

"aku ngga ngerti Bil, kenapa kamu jalan-jalan terus"

"enak ya hidup disitu kayaknya ngga pernah bosen dan sedih"

HEYY what are you saying my dears, like really it's life. Mana ada sih life someone yang berjalan selalu mulus ? Ada ngga coba aku tanya ? Mana ada sih yang mau nunjukin sisi sedihnya ? Sisi ngga termenyenangkannya hidup ? 

Sejauh ini. Aku belajar banyak hal itu pasti. Bahagia dan sedih yahh seimbang lah. Dua hari yang super emotional banget dan datang tiba-tiba nggerakin jariku buat nulis curhatan random ini. I am trying wisely to write this down. Of course, I do really miss my friends.

"An exchange program is not a vacation. It's not all sunshine and butterflies. It's not as easy breezy as our Instagram feed made it out to be. It is scary to travel across the world with no one to hang on to but yourself. It's challenging and sometimes stressful, but those things make you grow. You wouldn't be wiser just sitting at home hanging out with the same crowd, at the same place, talking about the same things." 

Seperti kata kakak Returnee YES 16/17 yang dulu dapet placement di Kenai, Alaska. Lebih lengkap baca disini. 

Jadi ? Disini aku bukan jalan-jalan terus kok. Aku belajar, belajar hal yang drastically beda dari kehidupan di Indonesia. Buat yang baca ini dan kepingin banget ikut exchange program, DON'T GO EXCHANGE kalau kamu ngga siap buat taking something so challenging ini. Jangan, kamu ngga akan kuat.

Aku ngga berkata aku adalah orang yang kuat. But I am still play my rugby match, yang bertarung buat survive half-year ke depannya. Kalau bukan karena ikut AFS ini aku ngga akan belajar bahasa italia yang lebih rumit dari bahasa inggris, hmm masih lebih rumit bahasa arab sih. 

"Nabila kamu mah ada uang terus ya jalan-jalan mulu"

Astaghfirullah, ehm. 

Netizen emang mayoristas memandang sekilas. Bahwa dibalik foto yang bagus ada perjuangan buat dapetin kamera yang bagus itu sendiri. Bahkan aku kalau bisa ngga minta uang ke orang tua aku ngga akan minta teman tersayang :'). Sampai saat ini aku belum pernah minta uang ke orang tua, buat dapetin uang itu aku ngerjain laporan dulu supaya uang sponsor bisa cair di sisa-sisa penghabisannya.

Buat ikut exchange harus punya banyak uang ya ?

Hmm engga kok. Buktinya aku dateng dari keluarga sederhana yang harus berbagi sama ketiga adikku. Aku bisa dapet Italia yang di Eropa ini, kalau di AFS itu termasuk biaya mahal karena aku berusaha sendiri. Bahkan mungkin orang-tuaku hanya sanggup biaya in Nabila ini buat short-program di negara Asia. Lohh kok bisa aku dapet Italia ?

Ya karena berusaha. Really, I did that one year, start to think about that 2 years before. Tapi aku dan orangtua-ku bukan manusia yang tidak percaya rezeki dari Allah. Bapakku selalu bilang kalau beliau hanyalah perantara, sejauhnya kalau mau minta apa-apa ya ke Allah. Kami percaya, dan kami berusaha bareng.

Rumah kami di Temanggung pun ngga ada sama sekali laptop, komputer, printer. Jadi pernah suatu ketika aku lagi perjalanan ke Bandung di travel buat urusan organisasi, waktu itu juga diburu buat kasih scan tanda tangan dari rumah dan tenggatnya malem itu juga. Bapak Ibu keteteran nyari warnet yang bisa dimintain tolong buat scan dan kirim ke emailku. Naasnya hapeku juga eror buat kirim email, jadi aku minta tolong Renjis yang kebetulan online buat kirim email ke warnet.

Aku nangis ? Iya nahan banget, karena itu last minutes buat dapetin negara eropa, dan tinggal Italia satu-satunya. Biayanya lebih dari 100 juta yang bahkan kami belum tau bakal dapet darimana uang sebanyak itu, karena aku terakhir jadi harus bayar lengkap. Boro-boro deh mikir bakal punya uang saku gimana di Italia.

Tapi sekarang coba lihat ? 

Aku bisa hidup dengan sejahtera dan berkecukupan disini dengan Host Family yang sangatlah baik hati. Walopun aku nahan banget untuk ngga shopping dan beli sesuatu seperlunya. Hidup harus prihatin Bil, dan genggam kesederhanaan itu, pesan Bapak Ibu. Bukan berarti aku juga selalu mulus tanpa tantangan :') . Jauh dari tanah kelahiran dan menjalani hidup yang kontras beda juga struggle survive sama bahasa lain juga ngga mudah :')

Yang harus sekolah 6 hari dari 7 hari dalam seminggu selama kurang lebih 8 bulan aktif. Duduk dan bertahan, itu juga butuh usaha :') . Bukan hal yang mudah, tapi juga ngga mungkin buat dilewatin. Kalo kamu ngga sanggup ambil challenge ini DON'T GO EXCHANGE as I said before. 

Coba lihat ? Aku belum minta sama sekali uang. Kalau bisa bertahan sendiri kenapa engga ?

-

Gimana aku bisa dapet sponsorship yang banyak ?

Yang ngga usah ditanya pasti banyak banget yang minta contoh proposal atau gimana buat dapet itu. Maaf sekali teman-teman, bukan aku nggak mau menshare gimana usahaku tapi aku pasti bakal share kok, sesuai dalam batasannya. Biar masing-masing menghargai cara berusaha dan kreatif.

Percaya deh, buat suatu hal yang kita impikan butuh berlipat kesabaran dan waktu. Tentunya kita harus selalu percaya kalau rezeki itu semata-mata datengnya dari Allah. Sejauh ini, banyak juga kok tangan-tangan manusia yang men-support aku mulai dari temen guru, temen deket sampe yang cuma ketemu beberapa waktu, temen chapter dan siapa pun yang ngga bisa aku sebutin disini. 

Allah itu Maha Adil.

Hadiah banyak jalan-jalan itu semata-mata balasan Allah atas usaha yang udah Nabila perbuat bertahun-tahun. Yang insyaAllah semuanya bakal menyenangkan kalo diterima dengan lapang dada. Ada benang-benang kebaikan yang kalau diulur ke belakang bisa tersambung. Jadi coba lihat apa yang telah lalu, sekarang dan menerima apa yang bakal terjadi di masa depan. 

Jangan dikira Nabila juga punya uang banyak. Bertahan hidup kan ngga semua dinilai dengan seberapa banyak uang yang kita punya, banyak faktor lain kaan ? 

Bahkan dulu aku eman banget loh mau beli magnum aja. Pertama kali makan ya di Italia, Magnum Venice itu pun dibeliin sama AFS karena emang perjalanan dari chapter. Apalagi beli baju, yahh paling setahun dua kali aja. Masa iya mentang aku di Italia aku harus beli gitu, iya aja tapi kan secukupnya. Bahkan biasanya aku disini dikasih atau dibeliin Mamma Linda.

Hmm kira-kira segitu aja deh, eh tumben ya curhat hahaha. Sudah malem, I am heading to go to bed.

Ciao, Buona Notte !
Jangan lupa bersyukur :) nanti bertambah nikmatmu sayang.


Semoga temen-temen juga punya big opportunity yahh :))

Ahad malam, besok ulangan matematika jam pertama ohh ! 


Ulima Nabila Adinta
Via Igne, 18 Februari 2018




NABILAAA KAMU TERSESAT, hmm rasanya belum jadi anak exchange student kalo belum pernah tersesat.



Benvenuti in una settimana che un po' fatica per La Nabila, ti faccio sapere cosa la storia dentro quella settimana vabbè,

But, it was really fascinating week for me. Chissà or who knows, my wishlist during my exchange year is reached ! Iya I did my presentation again tapi ini aku persiapkan se-spesial mungkin karena untuk classmates berharga di Italia.

Iya, akhirnya aku memberanikan diri pake seragam ke sekolah dan nyata emang pada don't care dan bukan jadi pusat perhatian kaya di Indonesia be like. Kali ini aku bakal berusaha presentasi pake bahasa italia. One thing yang udah aku bayangin sebelum berangkat, dan selalu muncul pertanyaan, "Apa bakal bisa aku bicara bahasa yang sama sekali yang engga aku tau sebelumnnya dalam waktu hitungan bulan aja ?"

And now, you see. I did !! Walopun banyak ngadatnya tapi temen-temenku pada excited banget buat dengerin dan bantuin kilo ada dosa kata yang aku ngga tau di bahasa italia-nya. Waaa ngga seburuk yang aku bayangkan dulu kok, ternyata mempercayakan pada waktu dan membuka diri buat belajar terus mengobati ‘ketakutan’ itu sendiri.

Teruntuk Qia dan Qoyyum two of the other members of Pokegram a.k.a People of Kelas E yang semarang I know kaolin sedans sibuk-sibuknya berjuang buat ujian dan segala macamnya itu rela nyempetin buat bikin video, haha. Lucu banget lagi video kalian yang pake prolog, “CIAO” kaolin ngucapinnya seaman-akan jadi “CIIAO” gapapa sih. Temen-temenku gimana engga pada ketawa, but akhirnya meraka juga mau bikin video balesan,

“CIAO, SIAMO AMICI DELLA NABILA” 

Connected two through videos untuk dua bellman dunia yang berbeda itu such a memorable moment in a lifetime dahh.

Teruntuk Tim pembuat video Mu’allimaat Sekolahnya Calon Pemimpin aku juga would say thank you so much buddies karma itu simple dan bisa buat bahan presentasi. Yaaahh you know pasti beda banget school culture-nya. Kontras banget, di Indonesia kita ada piket bersihin kelas, seabrek ekskul, organisasi, puluhan pelajaran yang noga ada habisnya belum tahfidz beehh. Temen-temenku wondering dong, alhamdulillah. Meanwhile in Italia, mereka cuma fokus belajar aja. Enam jam belalar setiap harinya, berapanya tergantung sekolahnya.




Alle fine, dengan diburu bel pulang sekolah aku bagi uang 2000 versi baru rupiah dan bendera kecil-kecil yang dijahit penuh ketulusan sama Mbak Riska, tetangga sebelah rumah. Sesederhana itu kok bahagianya anak exchange selain punya simpenan indomie :’)

-

Hal sedih lainnya di hari itu adalah I should say Good Bye and See You Again to Deviyta, anak exchange dua bulan dari Australia tapi dahir di Malaysia dan keturunan India. Mumet kan, complicated banget emang haha. Waktu presentasiku juga divago buat Deviyta sebentar. Selepas Italian Course, aku Casian sama Alice mutusin buat ke rumahnya for the last time. Alice dateng ke Belluno dan kita berangkat bareng. Caspian naiv motor dari rumahnya.




Naasnya Alice ngga apal daerahnya haha. Jadilah kita keblabasan satu tempat berhenti  dan harus jalan hmm, bisa dibayangin aku sedang serempong apa bawaannya hari itu.

Rumah Deviyta ada di daerah Mel namanya, kita ngobrol satu jam lebih dan bantu nenangin Deviyta soal bagasi, ngga ngebayangin besok aku balik gimana heuheu. Teh hangat jadi teman kita, abadiin momen dengan foto emang jadi hal epik yang sederhana di zaman now ini.

-

Cerita terkonyol lagi adalah setelah itu, di perjalanan pulang. Anyway baru pertama kali ngambil jam paling malem jam 19.20, kalo di Indonesia mah sampe tengah malem juga mais available Gojek dsb. Alice udah ambil bis duluan di lain tempat.

Ya kan kaya biasanya aku duduk dan dengerin musik. Tapi ada perasaan ngga enak sewaktu bis berhenti di Ponte Nelle Alpi, badan yang udah remuk dan sangat lapar gitu ga peduli supirnya tereak-tereakh. Eh kok lama-lama lewat jalan yang beda, aku dah positive aja mungkin lewat jalan yang beda karena udah malem. Terus lama-lama sampe di Alpago kayaknya, kok semuanya turun. Loh.. lohh.. kok lampunya dimatiin, aku maju ke supir.

“SCUSA, Dove siamo ?”

“Ahhh DAI c’e ancora qua. Dove vai ??” Supirnya lager masih ada nyawa lain di bis.

“Vado a Longarone, ma dove siamo,” panik nanyain dimana kita

“DAII STELLA BELLA Ho dette tre volte LONGARONE SI CAMBIA LONGARONE SI CAMBIA,” Intinya supirnya bidang kalo dah notice di Ponte Nelle Alpi kalo yang mau ke Longarone harus ganti sampe tereak tiga kali supirnya. 

Aduh.. Engga takut sih, untung hape masih nyala. Langsung aku telpon Papà Aurelio dan nyambungin ke supirnya. Hmm intinya supirnya bilang kita dimana dan minta maaf kalo aja dia pake mobil aku dianterin tapi dia rumahnya deket situ aja dan pake motor. Yaudah deh, okaaii nunggu di piazza yang kalian tau perutnya selaper apa dan masih pake seragam.

NABILAAA KAMU TERSESAT, hmm rasanya belum jadi anak exchange student kalo belum pernah tersesat. Alhamdulillah, pernah punya pengalaman tersenyapekin ini HAHAHA. 20 menitan kemudian Papà dateng, udah lemes ini badan dan cuma berharap ada makanan enak setelah ini.

BUON VIAGGIO DEVIYTA , A PRESTO !

Aku bakal maen ke Australia doakan ya, buat nemuin kamu. Setelah itu aku langsung nelpon Alice ngga diangkat dan Casian yang aku telpon, hmm dia juga udah ngga sabar minta foto. 

Begitu deh Januari yang penuh silly things but so memorable, I promise ngga akan pernah lupa dah.

Nahh gimana ya penghujung minggu ini ? Kepanjangan kalo nulis disini jadi di tulisan selanjutnya yaahh


Di sofa depan perapian yang udah mati dan dingin :(


Ulima Nabila Adinta
Via Igne, 18 Februari 2018








Ciao,

Satu bulan lalu yang lupa aku tuliskan terlewat sudah.

Banyak hal yang terjadi, baik secara pengalaman hati maupun lainnya, yang jelas aku pupuk lagi semangatku supaya apa yang terjadi di tahun lalu, tertanam dengan ketulusan dan memulai lagi all new things that will comes in 2018 dengan sepenuh hati.

Iya, little break liburan akhir tahun menyulapku jadi lebih faham kembali. Sesederhana paham cara ngobrol di Italia walopun ngikutin pelajaran di sekolah italia masih menjadi barang yang sulit. Ini aku katakan sejujurnya loh dear, siapa pun yang berkenan membaca jurnal exchange year-ku.

-
Ada hal yang ter-nyebelin bakalan di masa exchange yearku, yang terjadi tepat setelah aku makan sushi sama Casian dan Deviyta aku memutuskan untuk jalan ke Piazza Centrale di Belluno karena bis pulang masih setengah jam lebih lagi. Suddenly oh suddenly ada Nigeriano yang ngampirin setelah aku selip.

"Assalamu'alaikum," kata dia

"Wa'alaikumussalam," jawabku sambil jalan lurus terus

Ini orang ngapain sih, rada takut sebenernya tapi ya santai aja gitu di ajak ngobrol dia. Lama-lama aku tanya dia muslim apa bukan dia jawab bukan. Karena si Nigeriano ini nih ngga suka hidup yang strict way katanya kaya European People. Hellooo.. ente siapa bang, ya terserah sih mau milih hidup kaya apa.

I was thought that too open to this man. Yang tadinya mau list-liat celana di toko baju hmm gagal deh, aku iya in di ajak dia ngobrol. Duduk di bank taman kota Belluno. Makin lama makin aneh nih cowok ya, I am okay if you want to talk mas.

"I am happy to know that you can speak english. You know, from the first time I saw you I told my friend that I like you,"

Iye deh mas, aku pikir "I like you" in general bukan yang cinta-cinta an guita.

"If you want I want to be your friend. You can give your number. Hmm.. Do you have boyfriend in Indonesia"

Whattt mulai ngawur nih cowok. "YES I HAVE BOYFRIEND"

"In Italy ?, yee ngga punya lah mas yang Indonesia aja juga bohongan bilangnya. "If you want you can be my girl friend. Ahh you also don't have boyfriend in Italy"

"NOO, I JUST WANT TO BE WITH HIM!!!"

Ngawurr kaan, ya jelas ngga mau lah harus punya nyali gede ninggalin dia cuma kayaknya aing kurang galak. Serendah itu kah kamu menilai perasaan dan cinta ? Aku aja nih loh yang berusaha menjaga banget punya pacar aja ngga pernah apalagi di tembak belum pernah. Mau aku punya atau pun engga di Indonesia aku tetep ngga bakal menduakan dia. I am so afraid langsung call Maysa, AFSer Indonesia di Cremona.

Tapi asik juga punya pengalaman yang horrible banget kaya gini. Doakan jangan lagi ya, aku bener-bener berusaha utuh menjaga diriku cuma buat satu orang di future nanti. Karena memang seberharga itu :')

-

Pengalaman terbikin ngakak lainnya di Minggu ini, AKU LUPA MATIIN KOMPOR MASAKAN AYAMNYA JADI GIMANA COBAA:"""

Iya, aku lupa matiin telat dua jam dan kering semua, untung masih enak dimakan ngga segosong yang dibayangin dan bisa-bisanya ngga kecium bau apa-apa. I was disturbed !!

Maen ski lagi hari Sabtu. It was so wonderful moment, karena ada akhirnya kalo berkali sudaa dicoba dan ngga banyak lagi jatoh itu one of achievement during my exchange year, something that totally new in my life.




Lagi-lagi ke VENEZIA, haha bakal berapa kali lagi aku ke kota cantik ini juga ngga bakal bosen. Aku pergi sama AFSers yang di chapter Belluno lainnya, ada Lim Malaysia, Tike Thailand, Amur Mongolia dan Deviyta Australia (dia terutama karena seminggu sebelum kepulangannya).

Kejutan lagi, sewaktu mau liat Venezia dari atas ketemu lagi deh sama AFSers lain dari Venezia-Treviso-Portogruaro Chapters. What a life ! That's what I feel with AFS Friends.


Ciao, In bocca al lupo e A Presto !


Ulima Nabila Adinta
Via Igne, 16 Februari 2018
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Cari Blog Ini

POPULAR POSTS

  • 2024: a magic of ordinary days
  • Hari-Hari di Pamulang (3)
  • Tentang Bisa Punya Waktu Tanpa Libur
  • Mendekati Kepulangan

Categories

AFS Italy 2017-2018 Self Talk Hijrah Malaysia Ramadhan di Italia
Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • April 2025 (1)
  • Desember 2024 (1)
  • Juni 2024 (5)
  • Januari 2024 (1)
  • Desember 2023 (1)
  • September 2023 (1)
  • Agustus 2023 (3)
  • Februari 2023 (1)
  • Januari 2023 (1)
  • Desember 2022 (1)
  • November 2022 (1)
  • September 2022 (1)
  • Agustus 2022 (3)
  • Mei 2022 (3)
  • April 2022 (10)
  • Februari 2022 (1)
  • Desember 2021 (2)
  • November 2021 (1)
  • Oktober 2021 (2)
  • September 2021 (1)
  • Agustus 2021 (2)
  • Juli 2021 (3)
  • Juni 2021 (2)
  • Mei 2021 (1)
  • April 2021 (2)
  • Januari 2021 (2)
  • Desember 2020 (2)
  • November 2020 (1)
  • Oktober 2020 (11)
  • September 2020 (1)
  • Agustus 2020 (2)
  • Juli 2020 (2)
  • Juni 2020 (1)
  • Mei 2020 (19)
  • April 2020 (7)
  • Maret 2020 (2)
  • Januari 2020 (1)
  • Oktober 2019 (1)
  • September 2019 (1)
  • Agustus 2019 (1)
  • Juli 2019 (1)
  • Mei 2019 (1)
  • Maret 2019 (1)
  • Februari 2019 (2)
  • Januari 2019 (1)
  • November 2018 (1)
  • Agustus 2018 (1)
  • Mei 2018 (2)
  • April 2018 (4)
  • Maret 2018 (4)
  • Februari 2018 (5)
  • Januari 2018 (7)
  • Desember 2017 (9)
  • November 2017 (6)
  • Oktober 2017 (6)
  • September 2017 (7)
  • Agustus 2017 (2)
  • Juni 2017 (12)
  • Mei 2017 (11)
  • April 2017 (6)
  • Maret 2017 (3)
  • Februari 2017 (4)
  • Januari 2017 (2)
  • Desember 2016 (5)
  • November 2016 (6)
  • Oktober 2016 (6)
  • September 2016 (5)
  • Agustus 2016 (1)
  • Juli 2016 (1)
  • Juni 2016 (6)
  • April 2016 (2)
  • Februari 2016 (1)
  • Januari 2016 (2)
  • Desember 2015 (1)
  • November 2015 (3)
  • Agustus 2015 (1)
  • Juli 2015 (1)
  • Juni 2015 (4)
  • Mei 2015 (1)
  • April 2015 (2)
  • Februari 2015 (6)
  • Januari 2015 (3)
  • Desember 2014 (4)
  • November 2014 (14)
  • Oktober 2014 (2)
  • Agustus 2014 (3)
  • Juni 2014 (12)

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates