"Bil aku ulang tahun lho," kata Ahimsa di penghujung tanggal 9 Juli 2018, di ruang transit Bandara Dubai.
Tepat tiga tahun lalu ya Him, sungguh waktu itu aku nggak lupa. Kamu nggak sabar aja nunggu surprise dari kita, la squadra italiana.
Momen yang amat sangat memorable itu jadi hari ulang tahun yang paling aku ingat di antara kami berempat; aku, Rara, Ahimsa, dan Vita. Empat sekawan AFS/YES Chapter Jogja 2017/2018. Pasalnya, Ahimsa yang maha cuek dan susah digapai lewat chat sama bundanya bikin Bunda Ety malah mewanti-wanti aku dan mengingatkan sebelum kami terbang pulang dari Bandara Roma, Italia.
"Ulang tahun Ahimsa itu nak," kata Bunda.
Aku langsung bikin WAG khusus buat merencanakan bareng temen-temen AFS lainnya. Kejutan apa yang bisa kami kasih buat Ahimsa sembari transit. Dan aku sungguh lupa tepatnya jam berapa karena time zone sucks omg. Bisa jadi pas kejutannya kami kasih di Indonesia udah berganti hari. Lupa banget.
Pusing keliling bandara Dubai yang gede banget, aku, Rara dan beberapa temen cewek keliling toko ke toko. Akhirnya kami nemu coklat yang kalau patungan artinya ber-16 setidaknya kami iuran 1 euro. Namanya juga di bandara internasional, jadi jelas mahalnya hehe. Setidaknya di sela cari kejutan dan jalan-jalan di bandara kami dapet ice cream gratis!
Ahimsa yang gondrong dan enggan potong rambut selama exchange keliatan bernafas super lega, kami sungguh nggak lupa him! Momen merayakan ulang tahun Ahimsa ditutup dengan foto polaroid yang dibantu alm. Kamal, Wildan, dan Ikhsan — squad AFS Jerman yang satu tempat transit.
Beruntungnya, di pesawat pulang dari Dubai kami ketemu pramugari cantik yang menghadiahi kami foto polaroid cuma-cuma karena tau Ahimsa ulang tahun. Surprisingly, she was an AFSer, hosted in Iowa, United States. AFS is truly connecting lives :)
“Oh wow, I was an AFSer too. Keep in touch with your host family okay!”
Sekali lagi, selamat ulang tahun Ahimsa!
Pertemuan dengan Ahimsa ini kalau kata aku dan Rarai Masae semacam takdir — takdir kenapa kami akhirnya sama-sama di Jogja dan di kala senggang bersua di rumah Lojajar. Takdir kenapa kami dulu sama-sama ditempatkan di Italia, walau aku dan Ahimsa kayak kutub utara dan selatan. Ahimsa di Catanzaro paling ujung selatan Italia dan aku di Belluno. Bahkan, aku-Ahimsa-Rarai pulang dan pergi terbang satu deret sebelahan di pesawat.
Ma, siamo stra fortunati him.. di tengah masa exchange aku bisa menghampiri Ahimsa di Conegliano sebelum pergi ke Roma. It was such a gift!
Bunda Ety, bunda Ahimsa jadi bunda kita semua. Farabi, adik Ahimsa jadi my-not-so-little bro. Aku banyak didekatkan sama keluarga yang damai dan penuh kehangatan ini, nggak kebayang gimana jadinya Nabila tanpa keluarga ini di Jogja.
Bunda yang sayang banget, memperlakukan aku selayaknya putri sendiri. Dan Ahimsa yang walaupun kadang ngeselin, kalau kumpul berempat kami bisa ketawa cekikikan berjam-jam serta nggak luput melakukan beragam kebodohan. Sebagai seorang teman, aku turut mendengarkan mimpi dan doa-doa Ahimsa. Semoga seiring bertambahnya usia, kamu tetap jadi Ahimsa yang lembut, bijak, dan gondrong versi 2021 :D
Ahimsa yang kapan-kapan pingin aku curhatin lagi di kebun belakang. Ahimsa yang hangat dengan pelukan dan sederhana seperti biasanya. Jadi Ahimsa yang mendengarkan kemauan, yang sayang ke Bunda, Ayah kamu, dan teman-teman. Ti voglio un mondo di bene!
Tantissimi auguri carissimo amico
Vorrei ringraziarti del tuo amore,
nabiladinta