Nabiloski De Pellegrini


Come una fiaba e un mondo reale, veramente bellissima natura. Non imagino sono esiste di essere tra la natura. Grazie Allah :) Sei veramente Il Mio Dio dappertutto.

Ciao !
Masih dengan Akbar dan Rara, ngga kelupaan Mamma Linda yang ketulusannya ngajak kita muter kemana mana. Awalnya sebenernya cuma Akbar yang minta ikut Nabila pergi. Tapi Mamma bilang,
"Nabila cel posto per Rara se vuole"
"Veramente? Ahh okai mando messagio a lei. Grazie Mamma !"
Kan kegirangan sekali bisa bertiga, haha. Mengingat kenyataan ketemuannya geng ALI BABA a.k.a Anak Italy Lapar Bareng Bareng ngga pernah terwujud. Yaahh ya sudah kan ya,
Setelah berlelah ria dari Venezia,
Kita ngobrol sampe larut malam bertiga, sampe perapian rumah berubah menjadi tak berasa kehangatannya. Lalu dikejutkan dengan turunnya salju pagi harinya, indah banget masya Allah. Sebelum pergi hari Senin ke Romagna, Mamma bawa kami ke Ponte Igne atau jembatan panjang di depan Via Igne.


Come una fiaba e un mondo reale, veramente bellissima natura. Non imagino sono esiste di essere tra la natura. Grazie Allah :) Sei veramente Il Mio Dio dappertutto.
Di perjalanan Mamma ngga lengah untuk nyeritain beberapa tempat yang kita lewatin. Sayangnya oh sayangnya hujan hikss. Kira-kira 3 jam perjalanan kita sampai di suatu wilayah dekat Ravenna untuk mampir ke gereja. 
Iya, mesti beliau hobi banget nunjukin gereja dan segala art-nya. Mengambil jeda sekalian mengisi perut.
Kita bakal ke kota dimana Dante dikubur, La tomba di Dante.
Siapa Dante ? Uhh terkenal banget di sejarah literaturnya Italia, La Divina Comedia yang isinya puisi Dante dan sampe sekarang bikin pusing Italian Students, because they should learn deeply their history hahaha.


La Tomba di Dante

-
Kita keliling kota (pasti) sambil jalan kaki dan pake payung masing-masing. 
Jadi Ravenna ini punya castle-castle yang saling berhubungan. Piazza Centrale kota ini famous karena 'komunisme' nya. Kota sedang -ngga kecil atau pun besar- yah bisa dibilang sejenis Padova. 

Aku, Akbar dan Rara always excited buat beli sesuatu khas dari tempat yang kita kunjungi. Postcard pasti aku beli, pasti haha. Eh jadi inget belum kirim postcard ke Indonesia hehe, sama ke temen-temen exchange. Lalu kita nyempetin ke La Tomba di Dante, makamnya penyair Italia tersohor itu.

AKu juga nemu notes murah di Tiger, boro-boro di Belluno bakal ada toko semacam Tiger. Bukunya kira-kira 5 euro. Langsung kita menembus Cervia-Romagna. Letaknya kota ini berada tepat di pinggir pantai. Rumahnya Zio / Om. Kita nginep di apartemen kecil, ngga di rumah Zio karena ada tiga anjing gede banget dan satu kucing. Baikk banget Mamma mikirin aku, haha.

Masakan opor ayam dan kerupuk yang aku bawa dari rumah ngga jadi buat cena / dinner kita sama Zio dan Zia. Karena mereka lagi ngga enak badan jadiah kita makan bareng di apartemen. Harus kuat-kuat besok ini dek.

-



Republik San Marino, 13 Februari 2018

Pagi, dengan penuh kesiapan kalo bakal menerjang dingin. Selain karena cuaca diprediksi sedang ngga baik dan San Marino ini letaknya ada di ketinggian lebih, agak di bukit begitu lah. Bener aja, setelah 20 km perjalanan dan disambut dengan sinyal 4G+ hahah kabut semua isinya coy. Ternyata pembatas antar negara ini cuma gerbang aja.

Kita cari parkir dan hanyalah jalan romantis bareng kabut. Non si vede niente:(. Ngga liat apa-apa. Hikss padahal yah bakal unik banget kalo bisa liat Republik San Marino ini. Negara kecil di dalam Italia semacam Vatikan. Semakin dingin dan dingin, kaya kota mati. Ngga ada manusia di luar, palingan ada manusia di toko-toko. Itu pun ngga banyak.
Republik San Marino ini punya tiga torre - atau apa ya di bahasa indonesia kaya puncak gitu. Bisa liat gardu pandang dari atas bukit. Sayangnya oh sayangnya sampai di first torre kita memutuskan kembali. Karena percuma, kabutnya bener-bener menghalangi penglihatan. Tapi uniknya kita bisa liat salju yang bener-bener bergumpal di pohon dan dahan-dahannya.

Republik San Marino merupakan negara terkecil ke lima di dunia dikelilingi Italia. Negara republik tertua di dunia, dibentuk 3 September 301 oleh Santo Marinus dari Rab, seorang tukang batu Kristiani yang kabur pada saat penganiayaan agama oleh Kaisar Romawi Diokletianus. Letaknya 100% di pegunungan.

Negara ini tetep menggunakan euro dan bahasa italia, bandara internasional terdekatnya ada di Comune di Rimini, bandara internasional Federico Fellini tapi mereka punya landasan helikopter sendiri loh di Borgo Maggiore.

Negara terkecil ke-3 setelah Vatikan dan Monako di Eropa dan konstitusi diberlakukan pada 1600. Uniknya nih ada semacam tv kecil gitu di deket gedung pemerintahan mereka, tentang impian mereka jadi pusat dunia, haha. Ditayangkan dengan kartun gituuu.

-

Yah begitulah kira-kira perjalanan kita, langsung pranzo atau lunch di apartemen aku, Akbar sama Rara bikin seblak 12 atau 11 cabe HAHA. Tambah mie juga, asik banget sensasi pedesnya sampe Mamma Linda geleng-geleng haha.

Avete Mattiiiii- Kalian Gilaaa,



Yaiyalaa apa sii yang engga buat ngobatin rindu masakan pedas haha,

Sorenya kami rehat jalan kaki ke pantai, at least my list was checked ke Pantai setelah sekian lama. Walopun nih ya ngga indah-indah banget pantainya. Harus disyukuri :'). Ditutup dengan hot-chocolate a.k.a cioccolata calda.




Agaknya cerita ini ditutup sampe sini dulu, minggu ini bakal terbagi jadi dua okai. Alhamdulillah, selalu banyak kejutan dan kekuatan pertemanan baru yang Allah pertemukan ke Nabila. BaarakAllah,

Salamullah,

di tulis di kamar dengan sangat melek karena tidur dua jam awal ba'da maghrib hehe,


Ulima Nabila Adinta
Via Igne, 13 Maret 2018








Minggu yang dipenuhi stressed out be like,

Just because sariawan lima dan sakit gigi yang ngga kunjung sembuh, iya bener-bener ngga kunjung sembuh

Eh, sedih banget prolognya haha. Banyak diterpa kebahagiaan juga ternyata




Bisa maen dan ngobrol cantik sama Daria Kurovska, cantik baik simpatica banget dia. Gadis Ukraina yang sekarang like fully italian. Aku maen ke rumahnya dan dia dandanin Nabila yang polos sangat ini. Kesambet apa Daria, the most that Love from Daria is the way she put eyeliner on her eyes. It's beautiful dear, kita keliling rumah tua di Villa Patt dan Sedico.

Sampai pada ngobrol manis soal kedok anak kelas haha, iya dia cerita the real condition before and now here. Sedikit ngga nyangka tapi aku menilai sebagai sebuah kewajaran kok. Eh sayangnya gabisa nih tak ceritain di sini, hehe.

I catch my friends here in person, to make a bound for forever. Hopefully !



- 

Singkat cerita, 

Aku lagi pusing-pusing nyari cara to go out from Italy, in good ways loh ya. Ingin sekali bisa keliling Eropa at least beberapa negara aja deh. Bismillah, ingin mengembara lebih jauh mumpung sudah sampai sini.

Tapi kejutan istimewa hadir di penghujung minggu ini dengan kedatangan dua krucil Akbar si pintar dan Rara si Elsa - tokoh kartun frozen zaman now. Kita bakal punya perjalanan selama beberapa hari ke depan. Mereka dateng dan dijemput Anna di Stasiun Ponte Nelle Alpi Polpet.






Lalu kita memporak-porandakan dapur dengan masakan Indonesia dan nyetel lagu kenceng. Sambil ghibah Italian People di sekitar masing-masing. Akbar on his way make rendang, Rara and me on our way bikin bartabak-mie indomme goreng-omlet. Segalanya deh, zampe mereka bilang,

"Ini pedes Nabila banget sambel terasinya," Sambel terasi sachet itu loh padahal.

Kita nyiapin cena or dinner buat satu rumahku. Papà Mamma ngerasain kok, kehangatan anak-anak Indonesia dan merken surely ngerasa kalo siapa pun yang nge-hosting anak Indo pasti senang dan riang hahaha. 

Kita ngobrol dan membucahkan semua rasa kangen di rumah sederhana ini, bahagia ? Iya banget. Slaing jauh sebelumnya di Indonesia tapi didekatkan di Italia,

Akbar - Rara makasih banyak ya :) siete davvero amici !

-


Venezia, 11 Februari 2015

((dan untuk kesekian kalinya saya ke Venezia lagi))

Akhirnya kita caw naik mobil sama Mamma. Honestly Mamma merasa ngga enak badan tapi udah membaik hari itu, Tike dan Elsa Mammanya pun ikutan, tapi pada akhirnya di Venezia kita misah karena Tike nungguin temen cewenya Thailandese - AFSer juga.

Karnavalnya lebih kerasa suasananya di Dosoleda, entah kenapa di Venezia ini terlihat un-organized well. Terlalu sesak manusia juga, tapi kami happy dongg. Ngga bisa diitung kita ambil foto berapa kali, si Akbar yang cowo gitu juga demen banget dah foto.





Aku sampe ingin berkata -enough- karena sudah kesekian kalinya ke Venezia.

Buat mereka dan anter mereka ke sini -another mean of happiness- juga, seneng bisa bahagiain temen pun lewat kebaikan dan ketulusan Mamma Linda.

Satu hal yang sangat disayangkan sewaktu kita ke Venezia,

Sambil on contact with Rarai yang otw dari Salerno dan akan sampai Venezia tengah siang. Sialnya dia ngga buka tape sewaktu sampe di Venezia, sedang kita udah end of journey. Akbar, Rara dan Mamma Linda beli magnum di Magnum Venice. Aku tunggu Rarai di depan stasiun,

Naasnya dia malah ngga buka hape -___-

Foto salam selamat tingga "Arrivederci RARAAII"

Satu dari sekian banyak minta foto bareng, hehe

Udah langsung ke penginapan, duh ya mana bisa kita kejar Rarai sayang. Yasudah akhirnya kita -failed to meet up- and finally we back home directly. 

Semoga kita dipertemukan secepatnya ya shay ya, gemas sih gue sama lo. Dasar wkwkwk,

di tulis di sofa ruang tengah di depan perapian - jujur suhu dah mulai menghangat menuju primavera or spring or musim semi,


Ulima Nabila Adinta
Via Igne, 11 Maret 2018





Bulan Februari hampir bulan menuju half way Nabila,

Pastinya banyak hal yang udah terlewati, banyak hal yang juga yang diresahkan

Masa-masa mempertanyakan ke diri sendiri how's my relationship with people here ? 

Do I really make friends ?

How's your language going on ?

And everything. But it'll create fatigue, if I am not enjoy it

-

Kebahagiaan kecil lain adalah ketika aku berhasil menang lomba Così Vedo L'Italia. Iya subhallah akhirnya bisa menang, at least hal kecil. Entah, kehadiranku disini serasa remind me nutuk suka mengabadikan momen kecil, karuna suguhan alamnya bagus banget coy. Sayang kekeringan iman :')

Akhirnya juga bisa ketemuan sama Chaimaa,

*eh btw aku sering nulis diawali 'akhirnya', hahaha. Karena emang sesuatu yang kita tunggu meskipun itu hal kecil di masa exchange year itu worth it sekali.

Chaimaa, doi gadis Morocco yang stylish banget dan berhijab. Dia ajarin aku -how to catch the beauty- ceilah. Beneran dia cantik banget. Bisa di reach lewat instagramnya dia @benaly_98 . Kita ngobrol soll pergaulan di Italia. How it works, dan ternyata dia super menjaga banget.

Remaja Italia itu mereka pergi ke discoteca, setiap Sabtu malam. Perempuan dan laki-laki bercampur aduk ngga karuan, yes ya begitulah sampai dini hari mungkin. Chaimaa memilih untuk 'tidak' dan pernah suatu waktu dia pergi dan ya aneh aja dengan hijab, katanya. Dia pun kekeh tetep mau dapet jodoh yang muslim tapi non-morocco.

But, it doesn't mean kita susah berteman, engga dong kita juga tetep mengikat pertemanan :)

Tantangan exchange students juga termasuk nge-reach temen. Selain karena budaya pergaulan yang beda :') mulai harus berani nge-chat duluan ngajak ketemuan atau jalan atau sekedar makan sushi bareng. Karena itu, aku jadi lebih menghargai pertemanan yang aku ikat di Indonesia. Lebih-lebih I really feel like the only exchange student di Belluno.

Tapi, karena itu aku bisa lebih deket ke Italian friends akuuhh :))) yang selalu open buat ngajarin bahasa italia.

-

Ada apa ya pengawal Februari ?

Oh ya, weekend 5 February 2018,

Karena kebaikan dan kesukarelaan Mamma Linda dan Papá Aurelio kita pergi ke Dosoledo, Tike dan Lim Xiang Malaysia juga di ajak. Sebelum ke Dosoledo kita main ke daerah Cadore yang lain, rumah tradisionalnya yang kental dengan kayu dibalik gunung es dan penuh salju pulaaa, negeri dongeng impian banget dah.



Il Carnevale di Dosoledo, 5'02'2018

Karnaval yang sudah turun temurun dan pakaian + topengnya homemade semua. Sampai tepat di Piazza Centrale serasa campur ke pesta rakyat and everyone asikkk banget. Langsung terbawa suasana. Semuanya gerak dan joget, apalagi iringan musiknya di satu tempat suara dawai biola yang dimainin bapak-bapak.

Banyak waktu jeda yang diberi buat seluruh yang hadir, jadi kita semua bisa dansa sama siapa pun. Apalagi wuhh, aku ngajak dansa sama bapak atau ibu bertopeng. Siapa pun ! Pernah juga sama Papá Mamma. Apalagi ditemenin gunung penuh pohon dan diguyur salju. Mulai dari kepanasan sampai turun rintik salju mereka non stop buat dansa. Ada dua maskot yang salah satunya aku foto sama dia.




Gilzz gilzz ga sabar juga liat karnaval di Venezia, bisa ikut meriahin di tempat terpencil di negara placement tuh sesuatu banget. Menandakan bahwa aku bisa lihat direct how the culture in this country. Kalau mau lihat lebih lengkap soal gimana karnavalnya, bisa cek di channel YouTube saya gengss. Klik disini ;






That's all how was my early February,

Ngga sabar libur karnaval dan punya perjalanan sama Rara Akbar ragazziiii

Tapi masih ada keresahan-keresahan yang aku pikirkan kala itu

Jadi, life in my exchange year itu berimbang. Bukan hanya kesenangan-kesenangan yang terjadi,, it just hold on hold on bruuuhh. Ciao !


Selasa yang dirundung kebingungan menyusun perjalanan lagi dan lagi hahaha
(maksudnya nyuri-nyuri libur mengingat kurs euro ngga baik hati sekarang, ehe)


Ulima Nabila Adinta
Via Igne, 6 Marzo 2018







Penghujung Januari yang lalu,

Menyisakanku banyak cerita untuk dibagi, sayangnya aku baru memberi waktuku di akhir bulan Februari. Aku ucapkan terimakasih ke buku harianku - tinta di dalammu menyelamatkan ingatanku, hehe

Palau kamu masih percaya kekuatan ingatanmu sangat kuat dan just flowing you don't need to write it. Tapi, I am kind of person yang ngga mau melees itu di satu tahun pertukaran pelajarku.

-

Iya, Januari jadi akhir pertemuanku sama Aurora Ferra or Aury. Kawan satu kelas, -akhir pertemuan- yang -sementara- iya sementara karena kita masih berharap bisa ketemu lagi, suatu waktu nanti

Aurora bakal pergi ke Australia for 6 months of her exchange actually. So, menyisakan kebaikan terakhir atau sekedar makan bareng, sesederhana itu semoga saling membekas di ingatan kita masing-masing



Walopun iya, aku ngga sedeket itu dengan Aurora dibanding dengan Alice. Tapi berkat Exchange-Year aku jadi mengharuskan diriku untuk menghargai sesebentar apapun pertemuan. Toh, hidup juga penuh fase dan akan terus berpindah.

Aurora, aku beri sedikit khas Indonesia, yang aku bungkus dengan sederhana pakai kertas kado yang aku gambar sendiri. Casian sama Michelle (best friend Aury nihh) nemenin kita. Semoga 6 bulanmu membentukmu jadi lebih baik ya Aury :') The thing that I love the most from Aury is her fashion, full colour. Not as italian in majority, yang mereka lebih suka pake hitam. Mungkin biar terkesan lebih elegan dibalik kulit putih mereka, but I love Aury's Fashion !

-

Untuk kedua kalinya aku diberi kesempatan naik kereta Freccia Rossa buat jengukin my best host sister Irene di Torino loh,

Hari dimana the last day I saw Aury jugak, oke balık ke Torino,



Anyway tenting museum aku sudah cerita sepenggal di sini (klik). A little reflection, Torino kota besar yang menyisakan rasanya peel muter harus jalan kaki, eh engga ding bercanda. Dasar manusia zaman now tuh manja haha.

Karena terjadi sedikit accident jadi kereta kita molor sejam.

Makanan yang menyambut malm itu adalah Kurdish type, haha you know lah kalo Torino nih kota besar jadi makanan mancanegara tersebar, sayangnya ngga ada Indonesian Restaurant :( But seenggaknya I found income walopun cuma rebus hiksss.

Yang unik waktu ngunjungin Torino ada musem egyps bisa dilihat di link tadi, rumah yang kita tingggalin juga beda dari bulan Oktober lalu, jenis BnB. Diantara hostel dan hotel lah, cocok kalo buat pilihan waktu travelling uangnya medium hahaha. Jangan lupa coba biccherin -minumana khas Torino dengan coklat kental-

Yang ngeselin dari kejadian di Torino adalah, kesel banget ada bapak penjual bunga INNOCENT BANGET KUY, dia nawarin bunga nyodorin ke tengah aku sama Irene pas gandengan. Ya itu trotoar kecil plizz pak, yang aku minggir. Udah mau jatoh itu, sambil gendong tas yang dibeli di Mercato Porta di Palazzo langsung rusak ya Allah. Barang murah mah gini, apalah daya yang duitnya pas-pas an begini :(

Langsung suntuk malem itu. Padahal habis seneng nonton film The Oriental Express yang sadis itu.

-



Apa itu Mercato di Porta Palazzo ?

Torino, kota besar di ujung north-west Italia dikenal dengan kotanya para imigran, kotanya manusia dari berbagai penjuru dunia. Sisi lain di bagian hampir tengah kota, kebetulan saya dibawa Irene - Host Sister ke bagian ini, yang dikenal rutin setiap Sabtu dengan “Mercato di Porta Palazzo” atau “Market of the Door Palace” , lebih tepatnya apa saya kurang paham secara harfiah, hehe
.
Yang jelas, saya berasa nggak seperti di Italia. Bagian yang diisi banyak etnis yang rata-rata datang dari Afrika, orang-orang Rom/Zingari/Gypsi, dan lainnya yang khas dari gaya berpakaiannya kata Mamma Linda. Pasar ini lumayan kumuh, semua barang yang dijual berharga rendah. Semakin saya masuk dan menulusuri barangnya ala-ala negara-negara Afrika. 





.
Naluri saya bilang harus hati² banget, “Stai Attenta Nabila” kata Irene. Mulai dari baju-sepatu-tas-kain-masker- yang terlihat nggak seperti Italia. Entah new or second hand yang jelas murah asliiii! Bisa ditawar lagi. Banyaknya pendatang yang kemudian home-less ini jadi salah satu masalah besar di Italia.
. 
Sampai ada grafitti bertuliskan “senza frontiere nessuno è clandestino” - “without borders no one is underground” kira² ya nggak bakal ada perlindungan buat mereka, nggak seperti kita yang dilindungi negara. Terlihat memprihatinkan, iya pasti. Atau entahlah, hanya karena perang yang buat less-motivation atau mungkin bener² have no idea dan hanya ingin lari. Saya nemuin “No Justice No Peace” tapi saya juga nemu “PACE” - “PEACE”. Everyone want PEACE dear, 





The world is still just like this :(
Kalau kita ngga peduli, dan masih mikirin diri sendiri. Ayo kenali dunia lebih dekat lagi :’)

Tanti Saluti,
Kereta Freccia Rossa Torino-Venezia,
28 Januari 2018
-




Kita tiga hari itu jalan terus buk pak. Sebelum makan siang terakhir pake ramen-Jepang yang mantab banget itu lezat, di hibur sama geng musik jazz yang nyampurin tipe musik Argentina - Paris , lagu-lagu menenangkan dan meneduhkan , lagu lawas sih. Banyak banget yang appreciate mereka, ada anak kecil goyang-goyang juga.



Keburu ceritanya lawas, dan aku selesaiin ini udah sampe di bulan Maret awal. Maafkan keogahan dan kecekatan Nabila yaaahh. 

Ohya berkesempatan juga ke puncak Mole a.k.a Mall yang udah jadi museum, aku liat Torino dari atas. Terlihat piazza-piazzanya yang bener-bener kotak rapi, ada juga bangunan synagog dari jauh. Subhallah, pegunungan di pinggiran yang ketutup salju indah banget.


Salam hangat menuju 6 bulan tepat hari-hariku,


Ulima Nabila Adinta
Via Igne, 5 Maret 2018






Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Cari Blog Ini

POPULAR POSTS

  • Hari-Hari di Pamulang (3)
  • 2024: a magic of ordinary days
  • Tentang Bisa Punya Waktu Tanpa Libur
  • pagi yang aneh

Categories

AFS Italy 2017-2018 Self Talk Hijrah Malaysia Ramadhan di Italia
Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • April 2025 (1)
  • Desember 2024 (1)
  • Juni 2024 (5)
  • Januari 2024 (1)
  • Desember 2023 (1)
  • September 2023 (1)
  • Agustus 2023 (3)
  • Februari 2023 (1)
  • Januari 2023 (1)
  • Desember 2022 (1)
  • November 2022 (1)
  • September 2022 (1)
  • Agustus 2022 (3)
  • Mei 2022 (3)
  • April 2022 (10)
  • Februari 2022 (1)
  • Desember 2021 (2)
  • November 2021 (1)
  • Oktober 2021 (2)
  • September 2021 (1)
  • Agustus 2021 (2)
  • Juli 2021 (3)
  • Juni 2021 (2)
  • Mei 2021 (1)
  • April 2021 (2)
  • Januari 2021 (2)
  • Desember 2020 (2)
  • November 2020 (1)
  • Oktober 2020 (11)
  • September 2020 (1)
  • Agustus 2020 (2)
  • Juli 2020 (2)
  • Juni 2020 (1)
  • Mei 2020 (19)
  • April 2020 (7)
  • Maret 2020 (2)
  • Januari 2020 (1)
  • Oktober 2019 (1)
  • September 2019 (1)
  • Agustus 2019 (1)
  • Juli 2019 (1)
  • Mei 2019 (1)
  • Maret 2019 (1)
  • Februari 2019 (2)
  • Januari 2019 (1)
  • November 2018 (1)
  • Agustus 2018 (1)
  • Mei 2018 (2)
  • April 2018 (4)
  • Maret 2018 (4)
  • Februari 2018 (5)
  • Januari 2018 (7)
  • Desember 2017 (9)
  • November 2017 (6)
  • Oktober 2017 (6)
  • September 2017 (7)
  • Agustus 2017 (2)
  • Juni 2017 (12)
  • Mei 2017 (11)
  • April 2017 (6)
  • Maret 2017 (3)
  • Februari 2017 (4)
  • Januari 2017 (2)
  • Desember 2016 (5)
  • November 2016 (6)
  • Oktober 2016 (6)
  • September 2016 (5)
  • Agustus 2016 (1)
  • Juli 2016 (1)
  • Juni 2016 (6)
  • April 2016 (2)
  • Februari 2016 (1)
  • Januari 2016 (2)
  • Desember 2015 (1)
  • November 2015 (3)
  • Agustus 2015 (1)
  • Juli 2015 (1)
  • Juni 2015 (4)
  • Mei 2015 (1)
  • April 2015 (2)
  • Februari 2015 (6)
  • Januari 2015 (3)
  • Desember 2014 (4)
  • November 2014 (14)
  • Oktober 2014 (2)
  • Agustus 2014 (3)
  • Juni 2014 (12)

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates