Aaa this week has been so much
pretty, karena bisa bertukar pikiran sama dua orang tentang hati sampai dunia.
Then MAEN SALJU, how excited i am. Era
bella settimana, fortunata me perché ho incontrato e visto la neve prima volta
(It was great week, lucky me because I met and saw the snow FIRST TIME LOHH)
Selasa, 7 November 2017
Tepat sehari sebelum tepat dua
bulan di Italia di tengah hujan gerimis yang awet sekali selepas Italian Course belum lagi harus
menikmati hampir satu jam di bis menuju senja di bis dengan penuh ngga tega
sebenernya si Tike temen AFS dari Thailand harus jalan tiga kilo karena maunya
ikut bisnya aku.
Aku mau ketemu Natasha Mia
Returnee Malaysia. Si Natasha ini jago karate namanya juga putrinya pelatih,
udah sejak umur empat tahun, cantik manis pula . Sewaktu di Malaysia dia
tinggal di daerah Kajang sama keluarga India. Kalo udah sampe benua yang beda
begini denger ada yang dari atau pun pernah ke Asia itu serasa nemu lagi temen
ngobrol yang melegakan hati dan kerinduan.
Kita ngobrol di Bar kecil
Longarone. Sambil minum capuccino anget dan Natasha jus buah dingin. Kita
mengalir dan terus mengalir, the first we talked about exchange year.
“You will experience by your self. After six months you will really get
into the life, yes even if go so slowly but after that time flies so fast. I
don’t want to come back to Italy.
Oh My God I really miss four season Malaysia was so hot, in my home
there’s no AC. You will come back to your country and everything still same but
yourself change”
Ahh exchange bener-bener buat aku
gila tapi juga tambah terbuka lebar kepala ini. More Open Minded of course
ternyata ngga akan pernah ada habisnya. Menghadapi semuanya sendiri, percaya ke
diri sendiri itu harus.
Different continent
will made us really feel inter-culture. How’s
life. How’s Travel. Turn our mindset.
Anyway kita juga ngobrol soal
sistem sekolah di Italia sampai kehidupan sehari-hari yang cukup detail setelah
hampir dua bulan aku singgah. Setelah blablablaaa keinget juga aku tanya pendapat
dia soal Africans yang berdatangan terus ke Eropa, the most ke Italia (lebih
lengkapnya disini :
Where African Refugees Go ? )
Satu jam lebih, Natasha sampai
nanti ya semoga aku bisa ngunjungi Inssbruck Austria tempat kuliah sekaligus
kerjamu. Sperò, Ci vediamo !
--
Merayakan dua bulan di Italia
tepat Rabu, 8 November 2017 !! Aku
anggap sehari setelahnya sebagai bentuk perayaan, apa ya ?
PERTAMA KALI MAENAN SALJU KUYYY
Iya. Salju. Beneran. Penuh Salju.
Bahagia ? Iya tropical gurl ini bahagia banget. Heboh lagi.
Setelah test cardiograma pagi-pagi di rumah sakit daerah Piove di Cadore, buat salah satu syarat ikut karate. Papà Aurelio
tiba-tiba mau ajakin aku ke daerah penuh salju. Kemana lagi kalo bukan Val di
Zoldo. Aaaaaa.. you will feel this is
like fairy tale, really.Pelan-pelan suhu menurun sampe 3° dan ketika sampai
di tempat buat jalan di salju menurun lagi -1° sampai 1°.
Papà Aurelio sudaa siapkan alat
jalannya sekaligus dua tongkat.
Sensainya ternyata ngga
sedingin yang aku bayangin, ngga se-bakal membeku yang lebay gitu. Toh ternyata
tubuh manusia yang diciptakan Tuhan dengan lengkap ini juga menyesuaikan. Jadi
jangan khawatir ya, manusia juga udah pada keren nyiptain pelindung tubuh
dengan amat nyaman dan modis.
Lihat hamparan gunung dan
pohon-pohon hijau yang kaya pohon natal tertutup salju itu masih feel like fairy tale but it was real. Walopun
jalan dengan banyak njeblosnya karena saking exscitednya. Nggapapa basa semua
celananya, nggapapa jatuh tersungkur toh ngga sekeras tanah, kan ini salju
hehe. Sampai akhirnya pulang jendela mobil aku buka, membiarkan wajah tersapu
angin dingin yang sejuk, biar mata juga lebih segar dan real liat kesunyian
alam.
--
Sebuah kejutan karena hari Sabtu
libur San . So sekolah-sekolah di
Belluno diliburkan. Sedang mau membahagiakan diri dan mengikat pertemanan jadi
aku nginep di rumah Alice, 5-10 menit naik mobil dari central Belluno. Dia jemput
aku selepas Italian Course, kita mau
menyeduh hot-chocolate dulu si Tike juga ikutan di salah satu cafè piazza. Relax
sejenak bolehlaaa, Tike pulang berlanjut aku dan Alice keliling toko. Sedikit shopping
atau window of italian style haha. Nyusurin
satu toko baju aja lama banget mau pulang dan nunggu bis ternyata ngga kunjung
sampai. Yasudah the last choice di jemputlah kami sama Papà Alice.
Lucunya nih karena aku ngebet mau
ambil daun bagus di satu pohon tengah suatu rerumputan, Alice dah ngingetin
dahannya dah rapuh Nabila hati-hati nahh beneran copot itu dahan. Langsung lari
cepet sebelum banyak orang liat, untung ini kota sepi. Keluarga Alice ramah
sekali, lucu, her dad a lot of joke !
Malem itu cukup bikin ketawa
selain mereka cerita kehidupan keluarga mereka dan kita berbagi bahasa, pertama
kali makan Tiramisu ala Italia buatan Luca adik Alice dan Mamma-nya. Sampe Alice
mau dihijabin dan dia dandanin aku pake baju ala india. The most meaningful
adalah ketika ngobrol sampe lepas jam 2 malam.
Demi berbagi soal Italian Life memenuhi ke-kepoanku sampe
dia buka kisah nabi-nabi di agama Katholik versi anak-anak. Berceritalah kita
masing-masing walaupun beberapa hal beda terutama sewaktu setelah Nabi Isa a.s.
Sejarah peradaban manusia seru kalo dibahas tapi juga bikin bingung sendiri
mana yang dinilai paling benar, syukurku aku punya Al Qur’an sebagai patokan
bahwa yang paling benar ada di dalamnya.
“Nabila I have few moslem friends
but they’re not like you that always pray everyday in five times, like you
really obey”
“Yes because I choose to obey
what qur’an said beside my parents taught me from when I was child”
Intinya aku suka menjalankan apa
yang diperintahkan agamaku, walaupun mungkin banyak yang heran dan mengundang
rasa penasaran. Ada suatu momen selepas aku selesai sholat ashar di rumah
Alice, dia ngeliatin dan habis itu minta aku ajarin sholat.
“Nabila what do you said while
you’re praying. Do you want to teach me how to pray”
“Of course THAT WOULD LOVE!”
Aku ajarin dia dan jelasin lima
waktu sholat di islam, agak lucu waktu Alice nyoba duduk tahiyyat tapi ngga
bisa haha. It was such a pleasure dear. Alice juga suka dengerin Al Qur’an dan
baca terjemahan italy bahkan di spotify dia juga nyari Qur’an ahahah aku cukup
pake aplikais Muslim Pro buat hal itu.
Her home so peaceful,
also like my home in Via Igne Longarone. She took me around her village even
thought ‘banyak anjing menggonggong yang
mengagetkan’, but it’s normal here in Italy
Masakin bakwan juga hal yang aku
lakuin buat keluarga itu. Sambil bawain sambal terasi dan cabe, Mammanya dia
kek kepedesan sangat padahal nyoba secuil dikit banget. Alice suka pedes
terlebih semenjak exchange sebulan ke India. Tapi nyeplos cabe dan sambel
terasi bikin mbrambangi dan rada sok kuat haha, diobati makan roti plus selai
yang banyak.
Tamat. Berakhir dengan diantarnya
aku ke Belluno karena aku pulang bareng Mamma Linda dan Anna yang habis AFS Volunteers Meeting. Minum hot-chocolate
((lagiii)) bareng volunteers lain di cafè khusus hot-chocolate. Tsedaap pun.
Diselesaikan di sudut
perpustakaan sekolah
Belluno, 28 November 2017