My Best Host Family, suddenly missing them so much ! |
"THE ONLY THING THAT WE HAVE TO FEAR IS FEAR ITSELF"
-Favourite Quote of Coolidge Family-
Home Sweet Home at Mc Lean Virginia |
Hanna - Eunike - Nabila - Rosie at Tyson Mall Virginia |
Mom, Me, and Christi at Waterfall |
After year and still counting
Mereka
istimewa. Mereka luar biasa. Mereka berarti. Mereka datang dan mewarnai tanpa
termimpikan. Mereka sederhana.
Mereka
adalah keluargaku di Amerika
Kita memang
berbeda agama, ras, dan banyak hal lainnya. Tapi kita manusia-manusia yang
tidak bisa begitu saja menghindar dari hakikat manusia dan hidup. Selayaknya
keluarga, kita benar-benar saling menyayangi dengan Mom yang single parent
karena suaminya pergi lebih dulu, Mom yang super kuat. Dalam rentan kurang
lebih delapan hari yang super sekali dan sekarang aku dan mereka terlintas dua
benua sampai tidak bisa mengalami siang malam bersamaan.
Asia dan Amerika.
Aku
betul-betul bahagia dan terkesan dengan keluarga baruku yang jelas berbeda culture. Mom, Rosie sisterku yang baik
banget dan sabarnya minta ampun ajarin aku dan Eunike (Temen Indo) banyak hal,
Christi walopun engga sedarah sama Mom tapi bisa jadi super sister buat aku
Rosie dan Eunike. Lastly ngga lupa buat Daniel dan Sammy yang belajar dan
tinggal di luar rumah tanpa aku pernah tinggal bareng mereka. Baru sempat
meninggali kamar mereka. Baru sempat ketemu pertama dan terakhir di Farewell
Party I-USYLP waktu sekeluarga datang terkecuali Christi tapi salam terbaiknya
ikut menemui aku dan Eunike.
Incredible, live as truly part of daughter and sister of
family
Rumah kita
di Mc Lean Virginia yang sangat dekat Washington DC. I am seriously, this experience is unpredictable before. Keluarga
yang punya spiritual tinggi. Mereka pemeluk Katholik taat, Eunike putri
pendeta kristiani di Semarang, dan semoga aku muslimah yang islami, aamiin :)
Setiap sebelum makan selalu ada habit berdoa selang beberapa menit. Di suatu
Minggu, aku Mom Rosie dan Nike pergi ke Gereja Anglikan di sekolah Rosie bahkan
aku ikut masuk gereja. Menunggu beberapa jam. Itu kejadian paling langka di
hidupku, sejauh aku betemu banyak gereja di Indonesia.
Sampai aku
keluar ruangan gereja ketemu Ibu dan anaknya yang masih balita, lutcu imut lagi
“Are you moslem ?”
“Yes I am, how funny your baby Miss”
“Thank you, I know there is Al Masih in Al Quran, May
Al Masih bless you”
So, she
know that Isa Al Masih as prophet in Islam. How tolerance she is ! I was incredible.
Finally
ritual di gereja selesai dan aku dikenalin sama kerabat-kerabat Mom dan Rosie,
aku ketemu lagi sama Jasper yang sehari sebelumnya kita pernah hang out bareng
ke DC, Jasper temen sekolah Rosie. Ngobrol sedikit sama beberapa anak kecil
kenalan Rosie. Nggak lama setelah itu mendekati waktu dhuhur Amerika, Mom
ngotot biar aku juga ke masjid, intinya biar adil kalo mereka udah ke gereja
aku juga harus bisa ke masjid. Akhirnya pun aku dianter ke masjid yang juga
ngelewatin tempat belajar Yahudi Amerika.
How amaze I am, menemukan masjid dan saudara
seagama di negeri orang. Berasa tidak kembali menjadi minoritas.
Masjid itu
rata-rata banyak orang Afrika kaya Sudan Ethiopia dan sekelilingnya. Ketemu Ibu
takmir masjid disitu aku berasa kaya anaknya di ciumin dan dipeluk,
Subhanallah. Lalu aku bilang, “I can
speak Arabic also but just little bit” Actually juga English juga
ngobrolnya. Bisa dibayangkan betapa bahagianya aku bisa nemu masjid dan
disambut dengan sangat. How kind my Host Mom. Sholat dhuhur bersebelahan sama
anak Amerika berhijab, tapi dia sholat bercelana. Rata-rata pun pakai gamis
besar warna hitam atau gelap.
Setelah
beberapa menit tenang dan melepas rindu sahutan dzikir aku beranjak. Mom Eunike
dan Rosie nunggu dibawah.
Di salah
satu weekend aku hang out bareng tiga temen Rosie ada Hanna, Jasper, dan
satunya lagi aku lupa namanya. Kita pergi ke Zoo di Washington DC naek Metro
atau bisa dibilang kereta. Seruuuu banget, nggak pernah kebayang bisa hang out
bareng remaja Amerika tanpa pengawasan yang lebih tua. Kita lunch di salah satu
mall terus pulangnya di jemput Mom. Sedangkan aku, Rosie, dan Mom bareng Hanna
juga punya plan buat nonton film bareng di Tyson Mall, ternyata di Tyson aku
ketemu Lily temen satu program yang jadi host sisternya Kak Agnes, Mas Andrew,
Umbara, Herdy, Alzi, dan Evan. Mereka ngajak dinner bareng tapi berhubung aku
nggak enakan sama Mom ya jadinya pun kita dinner sendiri. Aku di traktir Coffe
Starbuck sama Mom. Awalnya kita mau nonton Paper Town yang belum muncul di
Indonesia tapi gara-gara telat ya sudahlah kita nonton Mission Impossible 5,
pesimisku waktu itu ragu kalo aku bakal bisa paham nggak sama filmnya berhubung
englishku yang masih belepotan banget tapi setelah dicoba ternyata nggak
seburuk yang dibayangin.
Waktu pagi Amerika di salah satu Metro dari Falls Church menuju Vienna, saking paginya jadi Metro masih sepi |
Pernah di suatu pagi Mom keburu buat pergi rapat dan intinya nggak bisa nganter aku ke kampus yang butuh waktu sekitar setengah jam. Aku jadi tersadar ini alasan Mom kenapa kemaren betul-betul ngajarin aku dan Eunike cara nggunain Metro di Amerika yang cuma ada mesin tanpa ada petugas. At first sedikit ragu, tapi karena di Indonesia udah terbiasa pergi jauh sendiri ya anggep aja ini kaya di Indonesia toh nanti di Vienna (pemberhentian deket kampus George Mason University), setelah tempatku di Falls Church bakal dijemput Jayme (staff bagian hosting di IUSYLP). Ternyata kereta masih bener-bener sepi karena masih pagi, ini pengalaman yang paling beda diantara temenku yang laen rata-rata naek bis atau cuma sempet naek subway di New York. Aku pun juga. Sesampainya di Vienna, ternyata Jayme juga jemput Lily, Kak Agnes, dan Sukma. Lily yang nyamperin aku pertama dan betapa khawatirnya dia sama kita berdua, "Nabila Nike I am so affraid because it is your first time" (She hugs me and Nike), "Don't worry Lily, we are okay". Sambil lari-lari ke Van karena udah ditunggu Jayme. Jayme juga langsung telpon Mom dan nyampein, "I am so proud of your daughters". Oh My, sebegitu khawatirnya Jayme dan bangganya atas keberanianku sama Nike. It was amazing buddies.
Ini yang
buat aku semakin percaya, bahasa nggak pernah jadi perhitungan paling prioritas
saat kita pergi ke luar negeri. The first one is how brave you are. Aku lebih
banyak modal nekat anyway. Ditambah betapa kangennya Nasi, anehnya walaupun aku nggak terlalu suka makanan Amerika tapi karena keteraturan pola makan, pipiku semakin melebar sepulang dari sana. Betapa yang dibilang Mom waktu kita beli makan di tempat terlaris (katanya) tapi tetep aja itu aneh, keju, nasi, dan sambel ijo encer jadi satu. Finally itu jadi dinner kita di salah satu taman Washington DC buat nonton konser.
Mom juga
ngajak aku ke rumah temennya buat renang, nuansa rumahnya aku suka karena
menyatu banget dengan alam. Ada dua kolam, satunya air hangat yang bisa diatur.
Lengkap perlengkapannya. Rumah model klasik. Mom bener-bener memahami
kesukaanku dan Eunike. Setelah itu pergi ke waterfall sama Christi tanpa Rosie
soalnya dia kerja di pemandian kolam renang. Di arena waterfall aku ketemu
muslimah-muslimah Arab yang nyapa aku dulu, merasakan betapa sesama muslim
betul-betul bersaudara.
Rumah temen Mom, tempat kita renang |
Banyak hal
yang dilakuin Mom buat nyenengin aku dan Eunike mulai dari kasih kita ruang
khusus di lantai paling bawah sampai ngejauhin anjing kalau aku ada. Christi
dan Rosie pun juga, mereka maen piano
dan gitar sambil nyanyi di suatu malam. They
both supercool and talental, such a great sister ever.
Mom nggak pernah segan buat ngajak aku dan Nike hang out sepulang kerja Mom, I know at the time how tired Mom. Ini yang bikin temen-temenku envy karena aku berkali-kali ke Washington DC kalo male, entah nonton orchestra di Capital Hill, lewat Pentagon, berkunjung ke museum-museum dan ke kerabat deket Mom. Sampai ada kata-kata di museum yang finally become our favourite quote from Franklin Darl (the US President), the quote is :
"The Only thing that we have to fear is fear itself"
Kata-kata
Mom yang selalu aku inget waktu mau naek mobil adalah, “Nabila Nike kalian
harus pakai seat belt, mungkin negara lain melindungi anaknya dari perang tapi
aku melindungi kalian dengan kalian memakai seat belt biar selamat dan aman di
perjalanan”. Mom akan matiin radio kalo aku harus sholat di mobil, biasanya
sepulang dari kampus.
Lastly I’d
like to say thank you so much for 'Coolidge Family'. Maybe without you all I
cannot more understand how tolerance in which religion. How Mom teach me to be
objective person and others. Thank you for Ice Cream, brought me to playing
Golf together, Starbuck Coffe of few morning, special dinner for last night at
home, and all the moment that you Rosie and Christi gives to me and Eunike. I
miss you already. One year and still counting. May God let us meet as truly
family (again) someday. Thank you,
Last dinner at home |
Best
wishes,
Nabiladinta
How truly short me and Eunike -__- Sammy - Eunike - Daniel - Nabila - Rosie |