Salamullah !
Sesore di Friday yang menggemberikan.
Super sekali ketika kita bisa berbagi apapun ke orang-orang sekitar kita.
Sekecil apapun itu,
Baru saja setelah aku pulang dari Gedoeng Moehammadiyah di Jalan Ahmad Dahlan Jogja, aku bermuara ke Langgar Ahmad Dahlan. Perpaduan yang romantis ya.. satu nama yang disandingkan di dua tempat yang memuat kekayaan makna sebuah perjuangan. Setelah di Gedoeng Muhammadiyah aku selesai acara OJK (Obrolan Jum'at Terkini) dari Pimpinan Pusat IPM. Aku harus menunaikan tugas wajibku untuk TDL (Tim Dakwah Lokal), sebenernya maksudnya "Mengajar TPA"
Langgar Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Jogja, berdekatan dengan asramaku.
TPA disini diampu sama Mbak Arsa dan Mbak satu lagi dari pondok Tahfidz di Kauman,
Aku termasuk datang terlambat bareng Mbak Ghina Aliya, ternyata Sulis dan Fullah udah di sana dari sebelum kita. Adik-adik TPA masih pada muroja'ah beberapa surat Juz 30. Rasanya tetep membahagiakan ketika masih ada pendidikan madani di Tanah Air di tengah era yang begitu menyebalkan.
Tiba-tiba Amar bilang,
"Udah pada ngaji semua, habis ini jalan-jalan mbak."
Sampe akhirnya pukul 5 kurang seperempat adik-adik TPA merajuk minta jalan-jalan, apalagi si Amar yang sedari tadi paling ngotot.
"Ayo jalan-jalan," kata Amar berulang kali.
Kita akhiri dengan takbir 3 kali dan doa kafaratul masjid. Berlanjut, tadinya si Vino kata temen-temennya nggak boleh kalo nyebrang jalan sama ibunya, tapi aku dan mbak-mbak yang lan bilang, kan ada kita jadi nggak papa, ada yang jagain. Kita berniat ke Alun-alun utara. Adik-adik yang laki-laki ada Vino, Amar, Hafid, Revan, Daffa, sama Reza naik sepeda kita ngikutin dari belakang, ada dua lagi adek perempuan.
Aku harus bantu nggotongin sepeda kalo ada tangga. Nah, sampe di alun-alun kita pilih lokasi di sebelah barat yang juga redup. Akhirnya aku ada ide, kita melingkar dan aku bakal kasih cerita, tapi syaratnya, kalo denger kata Angin mundur ke belakang, banjir serong ke kanan, petik serong ke kiri, dan pohon merapat ke depan. Aku ngambil tokoh Pak Bobi yang mau ke pasar di deket hutan.
Berjalanlah dengan menggemberikan.
Akhirnya jam 5 kita pulang. Banyak hal yang aku rasakan di kejadian sore ini, tekadku untuk terus berbagi semakin kuat, pertemuan antar manusia itu tidak ada yang sia-sia selagi kita tetep berusaha ambil hikmah di setiap kejadian. Ketemu anak-anak kecil yang masih polos dan terjaga dengan pendidikan Al-Quran menaruh rasa syukur. Setidaknya masih ada yang bisa diharapkan buar hari esok yang lebih baik.
Selamat Sore, Salam Perjuangan !
Berlelah-lelahlah sampai lelah itu melelahimu.
Berlelah-lelahlah sampai lelah itu melelahimu.
Regards,
Nabila