“Ya Rabb, Engkaulah alasan semua kehidupan ini.
Engkaulah penjelasan atas semua kehidupan ini.
Perasaan itu datang dariMu.
Semua perasaan itu juga akan kembali kepadaMu.
Kami hanya menerima titipan. Dan semua itu ada sungguh karenaMu...
Katakanlah wahai semua pencinta di dunia.
Katakanlah ikrar cinta itu hanya karenaNya.
Katakanlah semua kehidupan itu hanya karena Allah.
Katakanlah semua getar-rasa itu hanya karena Allah.
Dan semoga Allah yang Maha Mencinta,
yang Menciptakan dunia dengan kasih-sayang mengajarkan kita tentang cinta sejati.
Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk merasakan hakikatNya.
Semoga Allah sungguh memberikan kesempatan kepada kita untuk memandang wajahNya.
Wajah yang akan membuat semua cinta dunia layu bagai kecambah yang tidak pernah tumbuh. Layu bagai api yang tak pernah panas membakar. Layu bagai sebongkah es yang tidak membeku.”
-Tere Liye, Hafalan Shalat Delisa
“Cinta itu macam musik yang indah. Bedanya, cinta sejati akan membuatmu tetap menari meskipun musiknya telah lama berhenti.”
-Tere Liye, Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah
“Cinta sejati selalu menemukan jalan. Ada saja kebetulan, nasib, takdir, atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirudung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak lainnya. Tidak usahlah kau gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya.”
-Tere Liye, Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah
“Bolehkah menyatakan kerinduan? Perasaan kepada seseorang?
Tentu saja boleh. Tapi jika kita belum siap untuk mengikatkan diri dalam hubungan yang serius, ikatan yang bahkan oleh negara pun diakui dan dilindungi, maka sampaikanlah perasaan itu pada angin saat menerpa wajah, pada tetes air hujan saat menatap keluar jendela, pada butir nasi saat menatap piring, pada cicak di langit-langit kamar saat sendirian dan tak tahan lagi hingga boleh jadi menangis.
Dan jangan lupa, sampaikanlah perasaan itu pada yang maha menyayangi. Semoga semua kehormatan perasaan kita dibalas dengan sesuatu yang lebih baik. Semua kehati2an, menghindari hal-hal yang dibenci, akan membawa kita pada kesempatan terbaik. Semoga.”
-Tere Liye
“Kau tahu, hakikat cinta adalah melepaskan. Semakin sejati ia, semakin tulus kau melepaskannya. Percayalah, jika memang itu cinta sejati kau, tidak peduli aral melintang, ia akan kembali sendiri padamu. Banyak sekali pecinta di dunia ini yang melupakan kebijaksanaan sesederhana itu. Malah sebaliknya, berbual bilang cinta, namun dia menggenggamnya erat-erat.”
-Tere Liye
“Suatu saat jika kau beruntung menemukan cinta sejatimu. Ketika kalian saling bertatap untuk pertama kalinya, waktu akan berhenti. Seluruh semesta alam takzim menyampaikan salam. Ada cahaya keindahan yang menyemburat, meggetarkan jantung. Hanya orang - orang yang beruntung yang bisa melihat cahaya itu, apalagi berkesempatan bisa merasakannya.”
-Tere Liye, Berjuta Rasanya
"Orang-orang yang merindu, namun tetap menjaga kehormatan perasaannya, takut sekali berbuat dosa, memilih senyap, terus memperbaiki diri hingga waktu memberikan kabar baik, boleh jadi doa-doanya menguntai tangga yang indah hingga ke langit. Kalaupun tidak dengan yang dirindukan, boleh jadi diganti yang lebih baik."
-Tere Liye
"Oh dear, jika dua orang memang benar-benar saling menyukai satu sama lain. Itu bukan berarti mereka harus bersama saat ini juga. Tunggulah di waktu yang tepat, saat semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa jadi 'hadiah' yang hebat untuk orang-orang yang bersabar.
Sementara kalau waktunya belum tiba, sibukkanlah diri untuk terus menjadi lebih baik, bukan dengan melanggar banyak larangan. Waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa suka itu semakin besar, atau semakin memudar."
-Tere Liye
"Cinta sejati selalu datang pada saat yang tepat, waktu yang tepat, dan tempat yang tepat. Ia tidak pernah tersesat sepanjang kalian memiliki sesuatu. Apa sesuatu itu? Tentu saja bukan GPS, alat pelacak, peta, satelit, dan sebagainya. Sesuatu itu adalah pemahaman yang baik bagaimana menjaga kehormatan perasaan dengan tidak melanggar nilai-nilai agama."
-Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah
"Cinta pertama itu tidak spesial; karena yang paling spesial adalah cinta terakhir dan itu selama-lamanya. Tetapi jika kalian beruntung, akan lebih spesial lagi jika cinta pertama itu sekaligus menjadi cinta terakhir dan selama-lamanya.
Situasi ini hanya terjadi jika kita menjaga perasaan kita dengan baik, bukan setiap saat bisa jatuh hati ke siapapun, cepat sekali GR, lantas dinyatakan dengan mudah sekali, untuk berganti cinta lagi juga dengan mudah."
-Tere Liye
Jadilah seseorang yang: "Aku akan tetap menunggu. Tidak peduli kau datang atau tidak." untuk seseorang yang: "Aku akan pasti datang. Tidak peduli kau tetap di sini atau pun tidak."
Meski hingga detik ini kita tidak tahu siapa seseorang tersebut. Meski kita terlampau malu dengan harapan-harapan. Teruslah memperbaiki diri, besok lusa kita akan paham hakikat nasehat ini.
-Tere Liye